sejumlah turis dari Singapura dan Malaysia turut hadir
Lingga, Kepri (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau kembali menggelar tradisi mandi safar, di Balai Adat Melayu Lingga, Rabu.

Mandi safar sejak tahun 2018 sudah ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia dari Kabupaten Lingga.

"Sejumlah turis dari Singapura dan Malaysia turut hadir dalam event tahunan Disbud Lingga ini," kata Kadisbudpar Lingga, Ishak.

Tradisi mandi safar sudah dikemas dengan baik, di awali dengan pawai budaya berkendaraan yang diikuti anak-anak kemudian dimandikan sebagai simbolis di Balai Adat Melayu.

Baca juga: Pawang buaya dilibatkan amankan tradisi Mandi Safar di Sampit
Baca juga: BKSDA antisipasi kemunculan buaya di Sungai Mentaya saat Mandi Safar


Setelah itu, kata Ishak, masyarakat dipersilahkan untuk melakukan mandi safar di tempat-tempat wisata di Lingga seperti Pemandian Lubuk Papan, Air Terjun Resun, Pantai Mempanak, Pantai Pasir Panjang serta beberapa tempat pemandian wisata lainnya.

"Masyarakat bisa memilih di mana mereka ingin pergi mandi safar pada hari itu. Ada juga yang mandi di rumah saja sesuai dengan panduan doa yang sudah ada untuk bermunajat pada Allah SWT yang memang sudah ada sejak Kesultanan Lingga dulu," ujarnya.

Salah seorang warga setempat, Suhaimi menyatakan kegiatan mandi safar digelar rutin setiap menyambut bulan safar.

Menurut dia, salah satu tujuan mandi safar ini supaya warga di Kabupaten Lingga selalu diberikan kesehatan, keselamatan dan dijauhkan dari bencana.

"Kami berharap kegiatan mandi safar ini dapat dijadikan sebagai salah destinasi wisata budaya Kabupaten Lingga dan perlu dipromosikan untuk untuk menarik wisatawan," ujar Suhaimi.

Baca juga: Puluhan ribu warga padati Pantai Tanjung Lapin mandi Safar
Baca juga: Ribuan orang ikut Mandi Safar di Riau


Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019