"Sosok yang tidak terjebak rutinitas yang monoton," kata Jokowi.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun media sosialnya, Senin, mengungkapkan kriteria menteri yang dipilih untuk membantunya selama pemerintahan periode kedua 2019-2024.

Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi menyebutkan ingin para menteri terpilih adalah sosok yang inovatif, produktif, pekerja keras dan cepat.

"Sosok yang tidak terjebak rutinitas yang monoton," kata Jokowi.
Baca juga: Edhy Prabowo, dari mantan prajurit jadi calon menteri Jokowi

Menurut dia, tugas pemerintah yang dipimpinnya bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi memastikan masyarakat menikmati pelayanan dan hasil pembangunan.

Cuitan di twitter dan unggahan di akun instagram tersebut dilengkapi dengan foto saat Presiden Jokowi dilantik menjadi Presiden RI periode 2019-2024 di Gedung MPR/DPR/DPD RI pada Minggu (20/10).

Unggahan di instagram lebih panjang, Presiden Jokowi menceritakan pengalaman pada tahun pertama di istana lima tahun lalu.

Saat mengundang masyarakat untuk halalbihalal, protokol meminta saya untuk berdiri di sebuah titik.

"Saya ikut. Tahun kedua, halalbihalal lagi, saya diminta berdiri di titik yang sama. Di titik itu lagi. Kali ini saya menolak," ujar Jokowi.
Baca juga: Komunitas ojek daring dukung Nadiem jadi Menteri Jokowi

Ia bilang ke Menteri Sekretaris Negara, "Ayo pindah lokasi". Kalau tidak pindah, akan jadi kebiasaan, akan dianggap sebagai aturan dan wajib diikuti.

Menurut dia, itu contoh kecil kegiatan yang monoton dan rutinitas yang membelenggu.

Jokowi menyebutkan ada banyak contoh besar di mana semua terjebak dalam rutinitas yang monoton.

"Padahal, dalam dunia yang sangat dinamis dan yang kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru. Nilai-nilai baru," kata Presiden Jokowi.

Karena itulah, ia ingin para menteri kabinet yang terpilih nanti, datang dengan pikiran yang inovatif, produktif, bekerja keras dan cepat.
Baca juga: Pengamat: Calon menteri kalangan profesional yang muncul sangat layak

Pewarta: Agus Salim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019