jadi mau ke mana-mana enggak usah ke Singapura dulu, langsung ke Sentani kemudian ke wilayah-wilayah lainnya
Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura I menargetkan pergerakan penumpang Bandara Sentani tumbuh 10 persen per tahun setelah beralih pengoperasiannya dari Kementerian Perhubungan.

“Kita ingin, kalau melihat dari eksisting ini kan dua juta per tahun. Jadi mudah mudahan bisa tumbuh 10 persen per tahun,” kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi di Jakarta, Senin.

Untuk mencapai target tersebut, AP I akan meningkatkan kapasitas dan kualitas bandara, yakni dari sisi aset dan sisi bandara.

“Jadi nanti dari sisi asetnya kita perkuat, dari sisi bandara kita percantik, sehingga bisa mengikuti standar Angkasa Pura I,” ujarnya.

Baca juga: Pascadiambil alih, AP I kembangkan Bandara Sentani Rp500 miliar

Dari sisi pengembangan bandara, salah satu yang dilakukan adalah mengembangkan sisi udara dengan memperpanjang landasan pacu agar pesawat besar bisa masuk.

Sementara itu, dari sisi darat, Faik mengatakan pihaknya akan mempercantik terminal sesuai dengan standar AP I.

“Jadi pasti wajah bandara Sentani jauh lebih baik. Dari sisi safety (keselamatan) juga kita tingkatkan. Jadi seperti bandara-bandara AP I lainnya,” katanya.

Karena itu, Faik menyebutkan pihaknya membutuhkan total investasi Rp19 triliun dalam jangka waktu konsesi yang diberikan, yakni 30 tahun.

Ia menilai Bandara Sentani memiliki potensi untuk menjadi bandara hub bagi negara-negara di utara Pasifik, seperti Caledonia dan selatan Pasifik, New Zealand.

“Kalau selama ini harus ke Singapura dulu kan bisa dikembangkan di Papua itu jadi mau ke mana-mana enggak usah ke Singapura dulu, langsung ke Sentani kemudian ke wilayah-wilayah lainnya,” katanya.

Baca juga: Di Bandara Sentani, penumpang mudik alami penurunan

Selain itu, dari sisi ekonomi juga sangat potensial, terutama untuk pengangkutan kargo.

Bandara Sentani Jayapura pada 2018 lalu melayani sebanyak 2,1 juta penumpang dan 62 ribu pergerakan pesawat. Bandara Sentani melayani 20 destinasi dengan maskapai Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air, Trigana, NAM Air, Susi Air, Cardig Air, dan Dimonim Air dengan waktu operasional dari pukul 05.00 hingga 20.00 WIT.

Untuk fasilitas sisi udara, Bandara Sentani memiliki landas pacu dimensi 3.000 meter x 45 meter dengan kapasitas apron 13 parking stand untuk pesawat berbadan kecil (narrow body), 8 parking stand untuk pesawat kargo, dan 11 parking stand untuk pesawat kecil berbaling-baling (propeller).

Adapun pesawat terbesar yang mampu dilayani saat ini yaitu B-737 800 NG dan 900 ER. Sementara gedung terminalnya memiliki luas 14.300 meter persegi (dua lantai) dan kapasitas ruang tunggu dapat menampung 2.045 orang.

Baca juga: Menhub jadikan Dekai Yahukimo bandara penghubung wilayah tengah Papua

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019