Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa tidak ada pengamanan khusus yang dilakukan kepada dirinya semenjak insiden penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto oleh orang tidak dikenal di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10).

Sri mengatakan bahwa ia beserta jajarannya akan menyerahkan sepenuhnya terkait pengamanan kepada para aparat dan pemerintahan.

“Kami percayakan kepada instansi dan aparat saja ya,” katanya saat ditemui di Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat.

Baca juga: Menkeu pastikan penusukan Wiranto tak pengaruhi ekonomi RI

Di Pantai Tanjung Pasir, Sri Mulyani beserta berbagai pihak dari Kementerian Keuangan mengadakan acara Beach Clean Up Day atau kerja bakti membersihkan sampah dalam rangka memperingati Hari Oeang RI ke-73.

“Isu lingkungan akan terus menjadi isu yang tidak akan hilang tanpa kita ikut peduli dan berpartisipasi. Oleh karena itu dalam kita memperingati Hari Oeang tidak hanya berpikir mengenai uang karena uang banyak kalau lingkungan rusak dan kotor itu sama sekali tidak memberikan kualitas hidup,” katanya.

Sri Mulyani tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB dengan didampingi oleh ajudan, protokol, dan petugas keamanan seperti biasa.

Setelah turun dari mobil ia langsung menyapa dan menyalami para peserta acara yang terdiri dari beberapa organisasi lingkungan, masyarakat sekitar, media, dan sebagainya.

Baca juga: Hari Oeang ke-73, Sri Mulyani bersihkan sampah di Pantai Tanjung Pasir

Selama acara berlangsung, Menkeu tampak bersemangat dan membaur dengan para peserta untuk memunguti sampah di pinggiran Pantai Tanjung Pasir tersebut.

Seusai acara, Menkeu terlihat sesekali berbincang dan melayani para peserta untuk melakukan swafoto. Bahkan, Sri Mulyani juga memberikan tanda tangannya ke beberapa pakaian yang dikenakan oleh perserta.

Sebelumnya pada Kamis (10/10), Menko Polhukam Wiranto ditusuk oleh seorang pria tidak dikenal saat ia hendak kembali ke Jakarta setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar di Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Pandeglang, Banten.

Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan benda tajam di perut akibat penyerangan tersebut, ia awalnya mendapatkan perawatan di RSUD Berkah, Pandeglang, kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Baca juga: Sri Mulyani dianugerahi gelar tokoh pemajuan ekonomi syariah

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019