Jakarta (ANTARA) - Pelajar yang diamankan polisi di Jakarta Utara datang ke Jakarta karena dijanjikan uang untuk mengikuti demo, namun kenyataannya setelah tiba di ibu kota mereka malah diterlantarkan.

"Dijanjikan, katanya dibayar kalau sudah sampai sana (lokasi demo). Setelah sampai sana cari yang mau kasih (uang) tapi tidak ketemu," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi, Rabu.

Karena tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan, ada sebagian pelajar yang langsung pulang. Namun ada juga yang terus mengikuti aksi demo akibat terprovokasi.

"Ada sebagian yang balik kanan, ada sebagian yang lanjut karena terprovokasi," katanya.

Baca juga: Polres Jakut amankan pelajar SD terlantar usai ikut unjuk rasa

Pelajar yang datang ke Ibu Kota Jakarta dengan modal pas-pasan ini akhirnya kehabisan uang dan terlantar di sekitar Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemudian diamankan oleh Polres Metro Jakarta Utara.

Setelah diamankan, polisi kemudian memberikan mereka makanan dan minuman serta melakukan pendataan kepada anak sekolah tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan diketahui anak sekolah tersebut banyak yang berasal dari luar Jakarta, antara lain, dari Cirebon, Cikampek, Sumedang dan Kuningan di Jawa Barat.

Para pelajar ini terlantar usai demo di seputaran DPR RI dan hendak pulang ke daerahnya namun kehabisan uang.

"Boro-boro duit untuk pulang, untuk makan saja tidak ada, makanya mereka lemas," katanya.

Para pelajar yang diamankan di Mapolres Jakarta Utara tersebut hari ini rencananya dipulangkan dengan bantuan Kak Seto dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Baca juga: LPAI dorong pemerintah sediakan tempat aspirasi khusus untuk anak

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019