Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI Triawan Munaf menyebutkan tiga subsektor ekonomi kreatif memiliki potensi besar yang dapat menyumbang hingga Rp1.200 triliun pada akhir 2019.

"Tiga subsektor ekonomi kreatif yang diperkirakan tumbuh paling pesat adalah film, musik, dan gim," kata Triawan saat ditemui dalam acara bertajuk "Bincang Bareng Bekraf" di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Triawan menilai subsektor film punya potensi ekonomi yang tinggi. Pendapat itu disusul dengan pernyataan tentang kehadiran produser film internasional yang akan memproduksi film di Indonesia dengan nilai produksi mencapai lebih dari Rp1,4 triliun.

"Nilainya sampai 100 juta dolar AS. Produser film itu sudah ketemu dan menyampaikan rencana tersebut. Saya tidak bisa sebutkan judulnya," ujar ayah selebritas Sherina itu.

Untuk subsektor musik, Triawan mengatakan Bekraf akan terus memberikan berbagai dukungan untuk musik dalam negeri, baik untuk musik lawas maupun baru.

Baca juga: Bekraf: RUU Ekonomi Kreatif fleksibel untuk pelaku usaha

Dan pada subsektor gim, Bekraf telah memberikan dukungan dan fasilitas, baik bagi pemain (gamers) yang aktif dalam e-Sports, serta anak-anak muda yang berkecimpung dalam pembuatan dan pengembangan gim (game developer).

"Gim itu juga sangat berpotensi. Kami sudah mendukung pelaku-pelaku pembuat gim di Indonesia untuk mengikuti pameran-pameran di luar negeri," katanya.

Dengan target kontribusi ekonomi kreatif (ekraf) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun ini mencapai Rp 1.200 triliun, Triawan mengatakan bahwa pihaknya akan lebih aktif mendorong ketiga subsektor tersebut.

Bekraf, lanjut Triawan, akan lebih aktif mendorong ketiga subsektor itu menyusul target kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto hingga akhir 2019 mencapai Rp1.200 triliun.

Baca juga: Kepala Bekraf "curhat" sulitnya besarkan kuliner RI di luar negeri

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019