Yang meninggal bukan pelajar, bukan mahasiswa, melainkan kelompok perusuh itu.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Tito Karnavian memastikan tidak ada pelajar atau mahasiswa yang tewas dalam demonstrasi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, 2425 September 2019.

"Tidak ada pelajar atau mahasiswa yang saya ketahui yang meninggal dunia dalam bentrok atau dalam demo damai di sekitaran DPR," kata Kapolri saat konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.

Tito memang membenarkan adanya bentrok antara TNI/Polri dan perusuh di kawasan Slipi karena mereka membakar pos polisi, merusak kendaraan, menutup jalan, dan menyerang polisi.

Baca juga: Polda Metro Jaya pulangkan 56 mahasiwa yang diamankan dalam bentrokan

Selain itu, ada informasi bahwa ada yang pingsan dan dibawa ke RS Polri, dan Tito mendapatkan kabar esok harinya yang bersangkutan meninggal dunia.

"Yang meninggal bukan pelajar, bukan mahasiswa, melainkan kelompok perusuh itu. Karena tidak ada satu pun luka tembak atau bekas penganiayaan," katanya.

Tito memerintahkan anggotanya untuk tidak menggunakan senjata, baik peluru karet maupun peluru tajam, dalam menangani demo mahasiswa.

"Diduga, hasil informasi sementara kemungkinan besar karena kekurangan oksigen. Pada saat itu 'kan padat sekali masyarakat yang di situ atau mungkin ada gangguan lain fisiknya dalam tubuhnya, saya enggak tahu," katanya.

Baca juga: Ombudsman minta Polri tidak respresif tangani unjuk rasa

Tito mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi kepada keluarga yang bersangkutan jika memang diperbolehkan melakukan autopsi.

"Tolong teman-teman media dalam membuat kutipan jangan yang provokatif. Sekali lagi, tidak ada pelajar atau mahasiswa pada saat peristiwa tadi malam yang meninggal dalam demo damai. Tidak ada," tegasnya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019