Bandung (ANTARA) - Peserta kegiatan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari berbagai sekolah di Kalimantan Timur antusias mengikuti acara talkshow bertajuk "Generasi Tangguh Era Millenial" yang merupakan bagian dari agenda program BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) di Dinas Perpustakaan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Materi yang disampaikan selama talkshow berlangsung di antaranya pengenalan terhadap diri sendiri, digital natives, psikologis anak dan pengenalan tentang BUMN itu sendiri.

Pembicara pada talkshow tersebut di antaranya Ratna Kusumawati (Psikolog), RA Garlika Martanegara (Pengamat Sosial), Nadia Hafizha (Mojang Kota Bandung dan News Presenter), serta Donny Gunawan (PKBL Manager LEN Industri).
Baca juga: Peserta SMN Kaltim belajar toleransi di Bali

Sejumlah siswa tampak aktif melakukan dialog dengan para pembicara, mereka juga tak sungkan untuk bertanya tentang berbagai hal terkait kepribadian, sosialisasi, psikologis, serta pengenalan nusantara.

Ratna Kusumawati, Psikolog menyebut para peserta SMN merupakan seorang pelajar adalah digital natives. "Kalian dibilang sebagai generasi digital natives yakni generasi yang lahir dimana teknologi sudah berada di lingkungannya, generasi seperti kalian yang sudah menggunakan teknologi seperti internet, komputer dan perangkat mobile," katanya.

Sebagai generasi yang unggul harus memiliki personal value yakni nilai-nilai pribadi yang dimiliki seseorang dalam menjalani hidup, serta memiliki sikap, tingkah laku dan perilaku yang baik ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama manusia.

RA Garlika Martanegara, pengamat sosial mengatakan dalam bersosialisasi harus perbanyak menuntut ilmu dan memperluas wawasan. "Saran saya ketika bersosialisasi dengan orang lain harus perbanyak menuntut ilmu, memperluas wawasan, karena motivasi itu yang paling penting untuk diri sendiri," katanya.

PKBL Manager LEN Industri, Donny Gunawan mengatakan BUMN seluruh Indonesia bergerak bersama untuk saling bertukar siswa terbaik dari masing-masing daerah untuk mengenal kekayaan nusantara yang begitu luar biasa.
Baca juga: 30 pelajar SMN Jabar siap berangkat ke Kaltim

Lebih lanjut, kata dia, para peserta yang hadir merupakan siswa-siswi terbaik yang sudah melalui seleksi dan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan di Kalimantan Timur.

"Para peserta mengikuti beberapa kegiatan antara lain bagaimana membuat sebuah usaha, mandiri supaya generasi sekarang bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan bukan mencari pekerjaan. Kita juga ada program bela negara, kemarin peserta kita tempatkan di Rindam III Siliwangi, terus sekarang di perpustakaan daerah. Ada pengenalan BUMN, juga pengenalan budaya setempat, peserta ditempatkan di desa wisata di Bandung di tengah perkebunan teh," katanya.

Ratu Shandy Aulia, peserta SMN Kaltim mengatakan selama talkshow berlangsung mendapatkan banyak wawasan dan pengalaman. "Acaranya seru, banyak belajar dan menambah pengalaman baru, juga mengenal nusantara lebih banyak lagi," katanya.

"Giat saya setelah pulang dari acara ini ingin membagi wawasan di sekolah, kepada adik-adik kelas, terus juga ingin membangun usaha di sekolah karena saya terinspirasi dari rumah kreatif Bandung, mereka membuat sebuah usaha digital dan bekerjasama dengan
ukm-ukm di Bandung," lujar Shandy asal SMKN 7 Samarinda Kaltim.

Peserta SMN yang berasal dari Kalimantan Timur bukan hanya dari siswa-siswi sekolah umum, namun ada beberapa yang berasal dari kalangan sekolah disabilitas.

Dito Chandra Yasa, salah satu peserta disabilitas tuna rungu mengaku senang mengikuti acara ini karena dapat bertemu dengan teman-teman baru dan menambah pengalaman.

"Saya senang karena banyak teman-teman umum, dapat ilmu banyak, dan pengalaman yang banyak. Disabilitas juga pasti bisa ikut SNM," kata
SLB Negeri Balikpapan Kaltim.

"Saya mendapatkan pengalaman tentang budaya, tarian, nyanyian, dan banyak budaya yang bagus di Bandung, saya latihan main angklung di aung Udjo. Anak disabilitas harus rajin belajar, anak disabilitas harus semangat dan harus punya mimpi yang besar," lanjutnya.

Para peserta juga diberikan beberapa buku gratis di antaranya "Bingkai Anak Negeri" dan "Mereka Besar Karena Membaca" sebagai kenang-nangan selama mengikuti kegiatan SMN.

Dengan demikian Donny berharap para peserta lebih mengetahui bagaimana budaya di daerah lain, keindahan dan keragaman nusantara, serta mendapatkan pendidikan bela negara para peserta dapat menularkan duta-duta daerah untuk menjadi yang terbaik.

Rangkaian Program BUHN di Provinsi Jawa Barat ini difasilitasi PT Jasa Marga, PT Biofarma, PT LEN dan Perum Jasa Tirta II sebagai penyokong Kementerian Badan Usaha Dalam Negeri (BUMN).
 

Pewarta: Arief Priyanto/Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019