Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap HUT ke-74 RI yang mengambil tema "SDM Unggul, Indonesia Maju", menjadi pendorong untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Jakarta.

"Karena Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu atau dua orang, maupun satu atau dua kelompok orang. Untuk menuju Indonesia maju, mari kita bahu-membahu membangun bersama-sama negeri Indonesia sesuai dengan bidang tugas, sesuai dengan keilmuan yang kita miliki. Ciptakan karya-karya baru, munculkan ide dan gagasan baru untuk kejayaan Indonesia di masa yang akan datang," kata Anies dalam amanatnya di Jakarta, Sabtu.

Jakarta, kata Anies, saat ini tengah berusaha meningkatkan kualitas SDM, daya saing, dan keunggulan kota Jakarta melalui berbagai program strategis dalam visi, Wajah Baru Jakarta yang ingin mewujudkan Jakarta sebagai kota maju dan lestari, kota berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

Wajah Baru Jakarta, kata Anies, bukanlah soal tampilan yang berbeda, tapi soal cara berfikir, soal cara bekerja, cara pandang, sekaligus pola interaksinya.

Baca juga: Irup di Pulau Reklamasi, Anies ingatkan cerita keberagaman Jakarta

Baca juga: Anies jadi Irup upacara HUT ke-74 RI di Pulau D Reklamasi

Baca juga: Sumbang pendapatan Rp100 miliar, Anies tetap pastikan lepas saham bir


Kemudian, bagaimana menghadirkan keadilan dan kedaulatan dalam setiap kebijakan, mengupayakan persatuan yang bukan sekadar merayakan keragaman, memastikan Jakarta lestari yang memberi kebahagiaan kepada generasi kini dan yang akan datang.

"Karena itulah, kami selalu mendorong keadilan bagi semua kebijakan termasuk memperhatikan dan mendukung masyarakat marjinal agar mereka bisa hidup dengan baik, mendapatkan kesempatan yang layak seperti masyarakat lainnya," ucap dia.

Untuk menjadikan Indonesia maju, lanjut Anies, diperlukan terus sumbangsih, curahan ide dan gagasan cemerlang dari setiap anak bangsa termasuk dari warga Jakarta.

"Pembangunan di Jakarta, integrasi antar moda transportasi, bangunan MRT, trotoar yang lebih luas, ramah untuk kaum difabel, taman-taman baru dan dinding-dinding yang bergambar mural, itu juga ada wujud partisipasi warga dengan gagasan membuat banyak ruang interaksi, fasilitas yang setara, tempat ekspresi dan fungsi lainnya, bukti nyata akan itu," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Namun hal itu belumlah cukup tambah Anies, karenanya pihak Pemprov ingin masyatakat mengisi kemerdekaan dengan peran nyata mewujudkan kemandirian, memperkuat persatuan dan kesatuan, meningkatkan kualitas pribadi dan daya saing.

"Sehingga, masyarakat Jakarta menjadi warga yang maju, berdaya saing, di daerah global. Kita semua harus terus bahu-membahu meneruskan perjuangan para pejuang kemerdekaan dengan terus berkolaborasi membangun negeri Indonesia, ciptakan karya baru, munculkan ide dan gagasan baru untuk kejayaan Indonesia dan Jakarta di masa yang akan datang," ucapnya.

Upacara bendera di pantai Maju ini diikuti oleh semua jajaran pegawai Pemprov DKI. Jumlahnya mencapai 4.000 orang. Ada sekitar 75 bus Transjakarta yang disediakan untuk mengangkut para PNS ini ke pantai Maju.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan alasan dirinya menggelar upaca bendera diatas lahan reklamasi tersebut adalah simbol bahwa lahan itu milik negara bukan milik swasta.

Selain Anies yang jadi Inspektur Upacara, dalam perhelatan itu Perwira Upacara dipegang oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin, Komandan Upacara dipegang oleh Kepala Bidang Penyidik PNS (Kabid PPNS) Satpol PP DKI Jakarta Eko Saptono.

Pembaca Pembukaan UUD 1945 oleh Kasatpol PP Kecamatan Gambir Fitrano Jaya Putra, Pasukan Pengibar Bendera oleh Paskibraka DKI Jakarta, paduan suara oleh Jakarta Youth Choir binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta.

Musik oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, pembaca doa: Biro Mental dan Spiritual Setda DKI Jakarta Ustaz H. Muchlish, adapun naskah Prokamasi Kemerdekaan RI dibacakan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019