PTPN V Bantu Usaha Tenun Siak ini Terus Produktif

id ptpn v, bantu usaha, tenun siak, ini terus produktif

PTPN V Bantu Usaha Tenun Siak ini Terus Produktif

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Perkebunan Nusantara V menjadikan Tenun Siak Anisa sebagai salah satu UKM mitra binaan, yang terus didorong produktivitasnya.

Usaha yang dirintis oleh perempuan mandiri asal Siak, Zurna (40 tahun) sejak 2005 lalu masih mempunyai prospek yang baik dan diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.

"Sampai saat ini hasil tenun kami berupa baju pengantin, kain mama papa dan lain-lain," kata Zurna di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan di masa-masa awal mengikuti pembinan-pembinaan yang diadakan oleh pihak Kecamatan setempat, Zurna memilih kerajian tenun sebagai usaha sebab menurutnya, tenun juga memiliki nilai sesejarah dan merupakan heritage dari leluhur.

"Setelah mendapatkan pembinaan dan pelatihan dari pihak kecamatan setempat, akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka usaha tenun," sebutnya.

Selama usaha Zurna berjalan, diakuinya belum ada kendala berarti yang menghambat usaha kerajinannya tersebut.

Meski begitu, agar usahanya terus berkembang, dirinya membutuhkan sokongan modal. Kemudian, Ia mendapatkan informasi dari Dinas Koperasi Kabupaten Siak, tentang pengajuan proposal dana kemitraan kepada PTPN V. Alhasil, Zurna mendapatkan bantuan Perdana sebesar Rp15 juta.

Selama menjadi mitra Binaan PTPN V, Zurna lancar dalam pengembalian dana, sehingga pengajuan proposal kedua kembali diterima perusahaan. "Terakhir saya memperoleh bantuan kemitraan sejumlah Rp35 juta," ujarnya.

Berkat sokongan modal yang besar, tentu hasilnya berbuah manis. Penghasilan bersih Zurna tumbuh dari Rp1 juta perbulan menjadi Rp5 juta perbulan.

Saat ditanya harapannya terhadap PTPN V, Zurna berkeinginan dapat selalu diikutsertakan oleh Perusahaan dalam pameran-pameran, sehingga hasil tenunannya dapat dikenal lebih luas.

Ia juga merasa bangga dapat memperkenalkan produk warisan budaya leluhur ini kepada masyarakat luas. Kebanggaannya semakin bertambah, dengan keikutsertaan ibu-ibu tetangga di sekitarnya yang kemudian turut belajar menenun dan akhirnya dapat menjadi sumber pendapatan.

"Saya ingin bermanfaat bagi kawan-kawan. Hidup hanya sekali, jadi harus memberi arti," tuturnya. **