Pekanbaru (Antarariau.com) - Ketua Dewan Hakim MTQ Provinsi Riau ke-36, Ahmad Syah Harrofie MH mengatakan pada hari ke lima pelaksanan MTQ Riau di Dumai berjalan dengan baik dan penilaian MTQ menggunakan sistem Informasi Teknologi (IT) sehingga nilai langsung bisa diumumkan.
"Artinya panitera tidak lagi menggunakan manual dalam menghitung nilai-nilai para peserta lomba serta proses perhakiman berjalan dengan baik dengan adanya regenerasi yang dilakukan," kata Ahmad Syah Harrofie saat meninjau pelaksanaan MTQ di Kota Dumai, Kamis.
Menurut dia, dengan sistem yang sama, untuk lomba MTQ tahun 2018 dipersiapkan sejak dini dan juga bakal sama menggunakan IT sehingga memudahkan penjurian yang cepat dan transparan itu.
Namun untuk kepesertaan musabaqah tahun 2017 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
"Artinya karena sudah disiapkan pada MTQ tahun 2016, maka 95 persen peserta MTQ adalah anak asli Riau berasal dari pelosok desa yang dibina oleh LPTQ masing-masing kabupaten dan kota," katanya.
Untuk perlombaan tahun berikutnya, tentunya yang menjadi harapan kita adalah lebih fokus melakukan pembinaan terhadap anakanak.
Sementara itu, proses perhakiman berjalan dengan baik dengan adanya regenerasi yang dilakukan. Namun harapan kedepan, proses MTQ dilaksanakan dengan sistem Informasi Teknologi (IT) sehingga nilai langsung bisa diumumkan, termasuk panitera juga tidak lagi menggunakan manual dalam menghitung nilai.
Sementara itu menurut Sektetaris Dewan Hakim HM Saman, final Tahfiz 30 Juz berlangsung di Masjid Al Muhajirin Kota Dumai, sebanyak 3 orang peserta putra. Sementara untuk tahfiz 30 juz putri tidak dilakukan final karena nilai peserta tidak mencapai standar untuk dilaksanakan final.
"Di masjid Bairturraman telah berlangsung final qiraat mujawwad dan qiraat murattal remaja dan dewasa. Tafsir, MMQ dan kaligrafi juga sedang dilaksanakan babak final," katanya.
Wahhh... Pelaksanaan MTQ Dumai Usung TI Dalam Hal Penilaian
