Koalisi Muda Kependudukan Diklaim Mampu Tampung Aspirasi Pemuda

id koalisi muda, kependudukan diklaim, mampu tampung, aspirasi pemuda

Pekanbaru (Antarariau.com) - Keberadaan Koalisi Muda Kependudukan (KMK) merupakan sebuah wadah yang efektif dalam menampung aspirasi anak muda yang peduli tentang populasi dan isu-isu kependudukan di Indonesia dan khususnya di Riau.

"KMK dibentuk atas kesadaran betapa pentingnya peran pemuda dalam mengatasi masalah kependudukan," kata Ketua Koalisi Kependudukan Provinsi Riau DR Achmad Hidir di sela seminar "Parameter pengendalian kuantitas penduduk dan workshop penetapan parameter kependudukan bagi mitra kerja, di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, melalui KMK itu ide-ide dari pemuda kemudian dijaring melalui berbagai kegiatan dalam rangka komunikasi, informasi, pendidikan, dan advokasi kepada para pembuat kebijakan, pemangku kepentingan serta diantara anak muda.

KMK telah berdiri di 34 provinsi di Indonesia sedangkan isu-isu yang menjadi fokus gerakan KMK adalah pendidikan, kesehatan, gender, bahaya free sex, HIV/AIDs, narkoba dan pemberdayaan pemuda.

"Di Riau ini untuk pertama kali dibentuk selanjutnya akan disebar pembentukan KMK untuk 12 kabupaten dan kota se-Riau," katanya.

Ia menjelaskan, dalam merealisasikan gerakan tersebut KMK bergerak dengan enam komisi yakni pengembangan kapasitas, penelitian, keorganisasian, advokasi, informasi dan komunikasi, serta kemitraan. Sejak berdirinya, di tingkat daerah maupun pusat KMK telah mengisiasi berbagai aktivitas.

Misalnya kuliah umum di universitas, kampanye melalui majalah maupun radio, seminar, sarasehan dan kemah pemuda.

Pentingnya keberadaan KMK itu, katanya, pemuda menjadi corong dalam penanganan masalah kependudukan. Jika masalah kependudukan bisa diminimalisasi maka ancaman (bonus) demografi pada tahun 2025-2035 itu akan menjadi keuntungan sebab penduduknya sudah berada dalam kondisi yang berkualitas.

Sementara itu, keberadaan KMK diisi oleh dominan mahasiswa dan sejumlah alumni perguruan tinggi di Riau itu adalah anak muda yang merupakan kelompok masyarakat yang justru harus memiliki pengetahuan komprehensif tentang kesehatan seksual agar terhindar dari berbagai malapetaka.