Gaza City (Antarariau.com) - Hamas pada Minggu menyatakan akan menyingkirkan badan yang dianggap sebagai pemerintahan alternatif di Jalur Gaza dalam satu langkah maju menuju rekonsiliasi dengan rival Fatah menyusul beberapa diskusi dengan Mesir.
Hamas, gerakan Islamis Palestina yang mengelola Jalur Gaza, juga menyatakan siap berunding dengan Fatah yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas tentang pembentukan pemerintah kesatuan dan penyelenggaraan pemilu.
Pengumuman itu disampaikan setelah perundingan di Kairo pekan lalu dengan para pejabat Mesir, kata pejabat Hamas kepada AFP.
Namun belum jelas apakah langkah tersebut akan menghasilkan aksi nyata lebih lanjut untuk mengakhiri perpecahan mendalam dengan Fatah, yang berbasis di Tepi Barat yang dikuasai Israel.
Dalam pernyataannya pada Minggu, Hamas berbicara tentang "pembubaran" komite administratif, yang dianggap sebagai pemerintahan rival bagi pemerintahan Abbas.
Hamas membentuk komite tersebut pada Maret, dan sejak saat itu Abbas berusaha menekan gerakan itu, termasuk mengurangi pembayaran listrik untuk Jalur Gaza.
Hamas mengelola Gaza sejak 2007, setelah merebutnya dalam perang dari Fatah menyusul perselisihan mengenai pemilu parlemen yang dimenangkan oleh gerakan Islamis tersebut.
Jalur Gaza menghadapi kondisi kemanusiaan yang memburuk, antara lain dengan krisis listrik parah dan kekurangan air bersih.
Daerah itu sudah berada di bawah blokade Israel selama sekitar satu dekade, sementara perbatasannya dengan Mesir sebagian besar ditutup dalam beberapa tahun terakhir.
Kantung pesisir tempat tinggal sekitar dua juta penduduk itu juga merupakan salah satu daerag dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Menghadapi kondisi itu, Hamas menengok ke Mesir untuk mendapat pantuan, khususnya yang berkenaan dengan bahan bakar untuk menghasilkan energi.
Israel dan militan Palestina di Gaza, including Hamas, sudah tiga kali berperang sejak 2008.
Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan pencabukan blokae namun Israel menyatakan itu diperlukan untuk menghentikan Hamas mendapat senjata atau material lain yang bisa digunakan untuk membuat senjata.
Berita Lainnya
Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata sementara
22 November 2023 11:44 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB