Pekanbaru, 12/5 (ANTARA) - Sekitar 20 mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Pelalawan (Gempal) berunjuk rasa di Kantor Gubernur Riau, di Pekanbaru, Rabu.
Mereka mendesak Gubernur Riau Rusli Zainal segera mengeluarkan rekomendasi ke Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk mengisi jabatan wakil bupati Pelalawan yang sudah dua bulan kosong.
"Kami merasa kebijakan politik daerah telah diabaikan serta tak dihargai oleh Gubernur Riau," Kata koordinator pengunjuk rasa, Jumri.
Dalam pernyataan sikapnya, mahasiswa menyebutkan kekosongan jabatan seharusnya tak perlu terjadi apabila Gubernur mengakomodasi calon wakil bupati yang telah disetujui melalui rapat Paripurna DPRD Pelalawan pada Februari lalu, yakni HM Haris
Politisi dari Partai Golkar tersebut seharusnya mendampingi Bupati Pelalawan Rustam Effendi, yang sebelumnya telah dilantik Gubernur Riau untuk menggantikan pejabat sebelumnya yakni Tengku Azmun Jaafar yang tersandung kasus hukum gratifikasi tindak pidana korupsi sektor kehutanan.
"Ini menjadi sebuah pertanyaan bagi masyarakat Pelalawan, khususnya bagi kami generasi muda mengapa sampai hari ini Gubernur tidak melantik wakil bupati terpilih padahal segala prosedur dan aturan telah sesuai mekanisme," ujarnya.
Unjuk rasa sempat memanas ketika mahasiswa memaksa membuka gerbang kantor gubernur yang dijaga puluhan petugas Satpol PP. Aksi saling dorong pagar sempat terjadi dari kedua pihak, meski hal itu bisa ditenangkan dan tak berujung ricuh.
Mahasiswa akhirnya ditemui oleh Asisten I Setdaprov Riau Abdul Latif, yang menyatakan bahwa rekomendasi pelantikan wakil bupati Pelalawan masih dalam proses di Kementerian Dalam Negeri.
"Saya meminta semua pihak bersabar, karena proses masih berlanjut," ujarnya.
Secara keseluruhan ,unjuk rasa berjalan tertib dalam pengawasan puluhan petugas kepolisian.