Seni Puisi Jepang Angkat Kebudayaan Betawi

id seni puisi, jepang angkat, kebudayaan betawi

Seni Puisi Jepang Angkat Kebudayaan Betawi

Jakarta (Antarariau.com) - Terobosan mengangkat dan melestarikan Budaya Betawi melalui bentuk sastra Haiku, digelar di Zona Embrio PBB-Setu Bababakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.

Haiku merupakan karya sastra dari Jepang, dikenal sebagai puisi cerdas, karena puisi ini dapat menampung cerita atau kisah/sejarah, hanya dalam 17 suku kata (lima suku kata baris pertama, tujuh suku kata baris ke dua, dan lima suku kata baris ke tiga).

Keterangan panitia di Jakarta, Kamis, menyebutkan, pada pagelaran ini Komunitas Pecinta Haiku mengangkat delapan ikon Betawi yaitu Ondel-ondel, Kembang Kelapa, Ornamen Gigi Balang, Baju Sadariah, Kebaya Kerancang, Batik Betawi, Kerak Telor, dan Bir Pletok, disajikan kepada masyarakat dalam bentuk puisi Haiku dan puisi dengan skesta gambar yang dikenal dengan Haiga.

Pagelaran ini semakin meriah dan mendapat perhatian banyak dari masyarakat dengan ditampilkannya Lenong Betawi dengan lakon Juragan Romli yang dimainkan para pecinta Haiku termasuk Denny Cagur dan None Jakarta 2016, Sasti Hapsari.

Hadir dalam acara ini Endah Pardjoko anggota DPRD DKI Jakarta dan Kasudin Parbud Kota Jakarta Selatan, Nursyam Daoed, yang berkenan memberikan sambutan dan memberikan apresiasi kepada Komunitas Pecinta Haiku yang peduli turut serta melestarikan Budaya Betawi ini.

Pada akhir sambutannya, Daoed berharap pada Komunitas Haiku untuk terus turut serta dalam mengangkat dan melestarikan Budaya Betawi, "Kalau bukan kite, siape lagi," ujarnya.

Pada kesempatan itu ketua panitia, Rm Robert William, memberikan cendera mata Haiga kepada Daoed.

Ke depannya komunitas ini akan mengadakan pagelaran di PBB (Perkampungan Budaya Betawi) Setu Babakan secara berkala enam bulanan atau tahunan.

"Kami bangga bisa bergabung di komunitas Haiku yang beranggotakan orang orang yang semangat berkarya untuk mengangkat dan melestarikan Budaya Betawi," ungkap Eddy Supriady, selaku penasihat panitia pelaksana usai pagelaran berlangsung.