Disdagprin Siak Harapkan Pedagang Pasar Tradisional Gunakan Timbangan Standar

id disdagprin siak, harapkan pedagang, pasar tradisional, gunakan timbangan standar

Disdagprin Siak Harapkan Pedagang Pasar Tradisional Gunakan Timbangan Standar

Siak (Antarariau.com) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, Provinsi Riau, mendorong pedagang wilayah setempat untuk mengganti timbangan atau alat ukur plastik menjadi timbangan standar.

Pada saat memantau persediaan dan harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional Belantik Siak, Selasa, tim Disdagprin mendapati beberapa orang pedagang masih menggunakan timbangan plastik.

"Dari semua pedagang di pasar tradisional Belantik ada lima orang atau lima titik kita temukan masih menggunakan timbangan plastik atau tidak sesuai standar," kata Kepala Dinas Disdagprin Siak, Wan Ibrahim.

Menurutnya, timbangan plastik itu selain tidak pas, hanya boleh digunakan untuk menimbang jenis makanan, bukan berniaga barang dagangan lainnya.

Dia mengatakan, sejak Pasar Tradisional Belantik, Siak ditetapkan sebagai pasar tertib ukur oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) pihaknya langsung melakukan tera ulang timbangan.

"Pasar Belantik sudah kita tetapkan sebagai pasar tradisional percontohan untuk tertib ukur di kabupaten Siak sejak menerima penghargaan dari Kemendag," katanya lagi.

Saat ditanyakan apakah tidak ada pembagian timbangan standar kepada pedagang dari Pemkab Siak agar semuanya memakai alat ukur yang sama.

"Seharusnya pergantian alat ukur plastik ke timbangan standar memang sudah mendesak. Hanya saja melihat anggaran daerah saat ini belum memungkinkan untuk memberikan atau menghibahkan timbangan standar ke pedagang. Saat ini kami minta dari pedagang saja buat menggantinya," katanya melanjutkan.

Saat tim Disdagprin Siak melarang pedagang memakai timbangan plastik dan harus menggantinya dengan yang sesuai standar, pedagang hanya menjawab belum memiliki uang untuk membelinya.

"Timbangan yang lama itu rusak pak, belum ada uang untuk membeli baru timbangan standar itu, harganya mahal," jawab salah satu pedagang saat peninjauan pasokan Sembako di Pasar Belantik.