Puluhan Gajah Liar Serang Perkampungan Di Bengkalis

id puluhan gajah, liar serang, perkampungan di bengkalis

Bengkalis, 3/4 (ANTARA) - Puluhan gajah liar, Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB menyerang perkampungan Desa Petani, Kelurahan Pematang Bulu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Menurut laporan warga di sana, kawanan gajah Sumatra (Elephant maximus sumatranus) tersebut masuk ke perkampungan secara bersamaan dan merusak lahan perkebunan milik warga yang berada di sana. Selain itu, beberapa rumah yang dilintasi hewan bongsor itu juga sempat dirusak. Akibatnya, sejumlah warga yang merasa terancam keselamatannya memilih untuk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman atau jauh dari kawanan gajah yang diduga kelaparan itu. Wahyu (44), seorang warga Desa Petani melaporkan, sedikitnya ada tiga rumah yang mengalami rusak berat karena dinding rumah yang terbuat dari kulit kayu menganga sebahagian akibat diterjang kawanan gajah. "Kalau dihitung, selain rusak berat, ada banyak rumah yang mengalami rusak ringan," ungkap Wahyu. Hal senada juga dikatakan Diwa (30), salah seorang warga yang rumahnya sempat dirusak kawanan gajah. Menurut dia, kejadian serupa sudah sering terjadi di wilayahnya, karena selain perkampungan di sana berdekatan dengan hutan, dahulunya juga sempat menjadi lintasan kawanan gajah. "Jadi entah berapa kali rumah ini rusak karena gajah," papar Diwa. Diwa mengharapkan agar secepatnya pihak pemerintah melalui dinas terkait bertindak sebelum terjadi saling bunuh antara gajah dengan manusia. "Dalam tiga bulan terakhir, sudah dua orang tewas karena diinjak gajah, satu orang mengalami luka berat karena tulangnya patah - patah, juga karena diinjak gajah. Jadi kami harapkan agar pemerintah turun sebelum korban bertambah," ucapnya. Sebelumnya, Sunardi (40), seorang warga di sana nyaris tewas dan harus menjalani operasi di rumah sakit di Kota Duri, Bengkalis, karena menderita patah pada sembilan tulang rusuk bagian belakang tubuhnya dan tulang lengan kirinya usai di pijak gajah.

Pewarta :
Editor: Fazar Muhardi
COPYRIGHT © ANTARA 2010

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.