PLT Bupati Rohul akan Panggil Padasa Pekan Depan

id plt bupati, rohul akan, panggil padasa, pekan depan

PLT Bupati Rohul akan Panggil Padasa Pekan Depan

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pelaksana Tugas Bupati Rokan Hulu (Rohul), Sukiman membantah rencana pertemuan dengan PT Padasa, terkait pembangunan Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV akan dilaksanakan pada Kamis (16/3).

Menurut Sukiman, pertemuan tersebut memang sudah direncanakan. Namun jadwalnya belum untuk Minggu ini. Padahal dalam pernyataannya pada hari Kamis, (9/3) lalu kepada media akan dilaksanakan dalam minggu ini. Saat ditanyai kapan jadwalnya, ia memperkirakan, waktunya berkemungkinan minggu depan akan memanggil pihak PT Padasa Enam Utama.

"Mungkin minggu depan akan kita jadwalkan lagi. Nanti akan dipastikan waktunya," kata Sukiman.

Ada 18 titik lagi tapak tower yang belum bisa dibangun di Rohul karena berada di lahan pperkebunan kelapa sawit PT Padasa.

Sukiman memastikan dirinya akan berpihak kepada kepentingan masyarakat. Bagaimana pun perusahaan yang beroperasi di Rohul tersebut menurutnya harus berkontribusi untuk masyarakat.

"Pastinya kita akan berpihak kepada kepentingan masyarakat. Nanti akan kita panggil perusahaan dan minta pembebasan lahan tersebut," singkatnya.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI asal Riau, Sayed Abubakar A Asseggaf menyampaikan, dirinya juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak PLN untuk melakukan pertemuan dengan pihak Pemprov Riau.

"Saya sudah melakukan koordinasi dengan general maneger PLN Provinsi Riau, untuk merencanakan duduk satu meja antara PLN dan juga pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, bagaimana pihak perusahaan mau legowo menyerahkan lahannya untuk pembangunan tapak tower yang tinggal 18 titik lagi yang berada di PT Padasa tersebut," ujar Ibek, begitu ia biasa disapa.

Ibek menambahkan harusnya pihak perusahaan legowo dan mau membebaskan lahan untuk kepentingan bersama. Karena dengan suksesnya pembangunan SUTT 150 KV di Rokan Hulu, juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

"Selain untuk masyarakat, ini juga akan menguntungkan bagi perusahaan, karena dengan maksimalnya aliran listrik di sana, tentu operasional perusahaan juga akan semakin baik. Jadi, perusahaan harusnya legowo saja," ujarnya.

Ibek pun yakin, setelah dilakukan duduk bersama nantinya, akan menghasilkan pembicaraan yang akan menguntungkan bagi masyarakat banyak. "Mudah-mudahan tidak ada masalah. Saya yakin perusahaan akan mau menyerahkan lahan untuk dibebaslan nanti, karena ini untuk kepentingan bersama," tuturnya.

Sebelumnya, manejer Area PLN Pekanbaru, Kemas Abdul Gaffur, mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu mediasi dan negosiasi yang akan dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, yang rencananya akan memanggil pihak PT Padasa, agar mau membebaskan lahan tersebut, sehingga tak ada kendala lagi, dan 18 titik tapak tower di sana bisa segera dibangun.

Untuk pembangunan SUTT 150 KV yang sementata berlangsung, tinggal 18 tapak lagi, yang berada di PT Padasa. Kalau sudah selesai dibebaskan, sudah bisa segera dibangun dan beroperasi, maka selanjutnya kita tinggal menyambungkan evakuasi jaringan tegangan menengah 20 KV dari Gardu Induk Pasir Pangarayan yang kemudian disambungkan menuju seluruh desa dan pelosok Rokan Hulu, kata Kemas Abdul Gaffur.

Semakin cepat proses negosiasi tersebut dilakukan, maka menurutnya akan semakin cepat pula proses pembangunan listrik tersebut dilaksanakan. Karenanya, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Rokan Hulu agar segera melakukan negosiasi tersebut.