Gajah Liar Di Bengkalis Berpindah Desa

id gajah liar, di bengkalis, berpindah desa

Pekanbaru, 29/3 (ANTARA) - Kawanan gajah liar yang nyaris menewaskan seorang warga di Bengkalis, Riau, pekan lalu telah meninggalkan wilayah Desa Petani dan berpindah ke daerah tetangga. "Kondisi terakhir kawanan gajah liar itu telah pergi meninggalkan desa kami, dan pergi menuju ke Kelurahan Pematang Pudu," ujar Kepala Desa Petani, Rianto, ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Senin. Rianto menjelaskan, sekitar 40 kawanan gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus) meninggalkan Desa Petani sehari setelah menginjak warga desa itu, Sunardi (42), ketika hendak mengusir hewan bertubuh tambun itu dari perkebunan sawit warga pada Rabu (24/3) pukul 17.30 WIB. Akibatnya, Sunardi nyaris tewas dan harus menjalani operasi di rumah sakit Kota Duri, Bengkalis, karena menderita patah pada sembilan tulang rusuk bagian belakang tubuhnya dan tulang lengan kirinya. Penduduk Desa Petani kini mulai kembali ke tempat tinggal mereka setelah hampir sebulan lebih mengungsi ke perkampungan yang lebih aman karena kawanan gajah liar itu "menguasai" tempat tinggal warga. "Warga kini secara berangsur mulai kembali ke rumah mereka, karena dalam dua bulan terakhir warga merasa keselamatannya terancam akibat kehadiran gajah liar di perkebunan kelapa sawit dan karet milik warga," ujarnya. Namun pasukan gajah menghalau yang terlatih dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau kini telah berada tak jauh dari lokasi Kelurahan Pematang Pudu untuk mengantisipasi kemungkinan buruk terjadi. "Dua ekor gajah latih untuk penghalau gajah liar kini telah disiagakan di Hutan Talang, atau kawasan hutan di sekitar kawasan perusahaan Chevron. Jika tidak ada masalah dengan gajah liar itu, maka gajah latih itu akan dikembalikan," jelas Rianto. Kawasan Desa Petani merupakan daerah lintasan gajah Sumatra yang berasal dari Suaka Margasatwa Balai Raja, Bengkalis dan sekitarnya sejak lama. Konflik antara gajah dengan manusia di daerah itu tidak bisa dihindari akibat hutan sebagai habitat atau rumah gajah terus menyempit karena telah beralih fungsi menjadi perkebunan dan permukiman warga.