Delapan Anggota Suku Laut tersesat Di Perairan Singapura

id delapan anggota, suku laut, tersesat di, perairan singapura

Batam, Kepulauan Riau (Antarariau.com)- Anggota Polisi Perairan Polda Kepulauan Riau menjemput delapan WNI merupakan Suku Laut yang tersesat dalam pelayaran mereka memakai dua perahu pancung hingga ke perairan Singapura saat berlayar dari Batam menuju Selat Panjang, Riau.

"Awalnya anggota piket penjagaan Mako Ditpolair Polda Kepri menerima telepon dari PCG (Police Coast Guard) Singapura yang menginformasikan adanya delapan orang WNI berada di perairan Singapura dengan menggunakan dua perahu pancung pada Kamis sekitr pukul 10.15 WIB," kata Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Riau, Komisaris Besar Polisi S Erlangga, di Batam, Jumat.

Mendapat telepon itu, kata dia, pada pukul 11.45 WIB kapal patroli KP-2005 bertolak menuju perairan Karang Banteng Singapura.

"Pelayaran mereka didampingi kapal patroli Polisi Singapura PT26, yang bertugas bersama KP-2005 melaksanakan pertemuan di lokasi yang ditentukan, sekaligus menjemput WNI beserta perahu pancung dimaksud," kata dia.

Akhirnya sekitar pukul 12.30 WIB di perairan Pulau Senang, Singapura, dilakukan serah terima WNI di Kapal Patroli PCG PT61.

"Serah terima dilakukan atas dua buah boat pancung mesin dompeng yang membawa 8 orang WNI semuanya berasal dari Suku Laut daerah Rangsang Pesisir, Selat Panjang- Riau," kata Erlangga.

Delapan warga negara Indonesia tersebut empat laki-laki yaitu Jang, Temi, Ateng, Andi, tiga perempuan bernama Linda, Sumila, Lela dan satu balita laki-laki berumur dua tahun bernama Aga.

"Dari hasil interogasi lisan, sebelumnya mereka berangkat dari perairan Tanjungpiayu-Batam pada hari Rabu 28 Desember 2016 sekira pukul 19.00 WIB dengan tujuan Selat Panjang Riau. Namun karena tidak adanya alat navigasi, kedua perahu itu tersesat dan memasuki perairan Singapura hingga ditahan Polisi Perairan Singapura," kata dia.

Kapal patroli polisi KP 2005 selanjutnya membawa kedua perahu beserta penumpangnya ke wilayah perairan Indonesia.

"Setelah memastikan bahwa kedelapan WNI suku laut tersebut dalam kondisi sehat dan baik serta siap melanjutkan perjalanan, di perairan P Labun arah Tanjung Balai Karimun, personil Ditpolair Polda Kepri mempersilakan untuk melanjutkan kembali perjalanan ke Selat Panjang," kata Erlangga.

Sebelum melanjutkan perjalanan, penumpang suku laut tersebut diberikan arahan serta dibekali jaket keselamatan oleh anggota Ditpolair Polda Kepri.