Salo Timur Berbenah Menuju Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan

id salo timur, berbenah menuju, desa bebas, buang air, besar sembarangan

Salo Timur Berbenah Menuju Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan

Salo, (Antarariau.com) - Desa Salo Timur Kecamatan Salo Kabupaten Kampar berbenah untuk menuju Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan atau Open Defication Free (ODF). Dari 1100 Kepala Keluarga, ditemukan 20 KK yang buang kotoran di sungai karena belum memilki jamban sehat di rumah mereka, sebagian numpang di rumah tetangga.

"Kami sudah melakukan pendataan dan pemicuan terhadap masyarakat yang belum memiliki jamban sehat atau masih buang air besar sembarangan, ditemukan sekitar 20 KK lagi, namun pemerintah desa siap berbenah untuk menuju Desa ODF," kata Kepala Puskesmas Salo, dr. Siti Valiani menemui Kepala Desa Salo Timur, Said Abdullah di ruang kerjanya bersama petugas kesehatan dari Puskesmas, Ami petugas Keslingnya, Bidan Desa Lili, Meri dan Rina.

Dikatakan dr. Yani, bahwa pemerintah menargetkan seluruh desa bisa mencapai ODF, sehingga tujuan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat tercapai.

"Tidak ada yang sulit, jika kita mau melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, ini semua tergantung dari cara memberikan penyuluhan yang langsung menyentuh kepada mereka," ujarnya.

Tugas Puskesmas lanjut Yani, memberikan pemahamañ dan melakukan pemicuan dengan menumbuhkan rasa malu, membangkitkan rasa jijik serta memberikan pengertian dari sisi agama atau kesehatan.

"Kami siap berbenah untuk menuju Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan, insya Allah dalam waktu dekat semua warga yang masih buang air besar sembarangan itu sudah ada tempat pembuangan, mungkin dibangun WC umum, atau bentuk bantuan secara gotong royong untuk masing-masing rumah itu," jelas Said.

Dia ungkapkan, siapa yang tidak mau memiliki jamban sehat, barangkali mereka tidak cukup dana untuk membuatnya.

Rosmeri, warga RT 02 RW 02 Dusun Koto Menanti yang ditemui di rumahnya, mengaku masih buang air besar di sungai atau numlang di tetangga, "Dulu saya buang air besar di WC belakang rumah bersama warga lainnya, namun karena tidak ada sumber air, maka WC itupun tidak lagi dipakai, sekarang saya BAB ke sungai atau numpang tetangga," jelasnya. (NTY) (Adv)

Pewarta :
Editor: Netty Mindrayani
COPYRIGHT © ANTARA 2016