Pekanbaru (Antarariau.com) - Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Juli 2016 di provinsi itu terjadi inflasi sebesar 1,06 persen.
"Inflasi sebesar 1,06 persen itu menggambarkan di Riau telah terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,05 pada Juni 2016 menjadi 124,36 pada Juli 2016," kata Kabid Statistik Distribusi, BPS Riau, Zulkifli SM, SSi, di Pekanbaru, Senin.
Menurut Zulkifli, inflasi Riau pada Juli 2016 sebesar 1,06 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada semua kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 2,43 persen dengan andil 0,56 persen.
Komoditas utama yang mengalami inflasi, katanya, sekaligus memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, daging ayam ras, kentang, beras, jengkol, bawang merah, daging sapi, buncis, ayam hidup, cabai hijau, wortel, dan lain sebagainya.
"Kemudian diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,53 persen dengan andil 0,31 persen, kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,64 persen dengan andil 0,11 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,58 persen dengan andil 0,04 persen," katanya.
Berikutnya kelompok yang mempengaruhi terjadinya inflasi di Riau adalah kelompok sandang sebesar 0,38 persen dengan andil 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen dengan andil 0,01 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen dengan andil 0,01 persen.
Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain cabai merah, ketupat atau lontong sayur, daging ayam ras, angkutan udara, kentang, beras, nasi dengan lauk, jengkol, bawang merah, angkutan antar kota, tarif listrik, daging sapi, buncis, kue basah, biaya bimbingan belajar, gulai, gula pasir, emas perhiasan, sop, es, soto, ayam hidup, cabai hijau, biaya taman kanak-kanak, wortel, tomat buah, dan lain sebagainya.
Sementara itu dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen, diikuti oleh Bengkulu sebesar 1,74 persen dan Padang Sidempuan sebesar 1,57 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Medan sebesar 0,07 persen.
"Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu, Padang dan Pekanbaru," katanya.
Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 78 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen, diikuti oleh Bengkulu sebesar 1,74 persen dan Padang Sidempuan sebesar 1,57 persen, serta inflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,06 persen.
Deflasi terjadi di 4 kota yaitu Kota Jayapura 1,10 persen, Kupang 0,35 persen, Merauke sebesar 0,09 persen, dan terakhir Kota Maumere sebesar 0,05 persen.
"Namun tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,04 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar sebesar 2,38 persen," katanya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB