Asian Agri dan BPDPS Bantu Petani Rp6,75 Miliar Remajakan Sawit

id asian agri dan bpdps bantu petani rp675 miliar remajakan sawit

Asian Agri dan BPDPS Bantu Petani Rp6,75 Miliar Remajakan Sawit

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Petani kelapa sawit di Kabupaten Siak, Provinsi Riau merupakan mitra perusahaan Asian Agri Group menerima bantuan peremajaan kebun sebesar Rp6,75 miliar untuk pengelolaan tanaman, agar menjadi tanaman sawit berkelanjutan.

"Kami ucapkan terima kasih pada pemerintah, sebab melalui BPDPS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit) dan Asian Agri kami dapatkan dukungan untuk meremajakan kebun-kebun kami," kata Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Mulus Rahayu, Pawito Saring di Siak, Riau, Rabu.

Hal tersebut diucapkan Pawito saat menerima bantuan peremajaan kebun sawit plasma yang langsung diserahkan oleh Direktur Utama BPDPS Bayu Krinamurthi dan disaksikan Managing Director Asian Agri Kelvin Tio serta sejumlah pejabat terkait.

Dengan bantuan dana itu, ungkap dia, maka petani berharap dapat membantu memantapkan hati para petani setempat, sebelum memutuskan untuk ikut peremajaan kebun kelapa sawit tanpa ragu.

Pawito menyebut, kebun sawit telah membawa petani menikmati kehidupan yang lebih baik, termasuk meningkatkan pendidikan anak mereka hingga tingkat universitas dan bahkan mengecap pendidikan tinggi hingga luar negeri.

KUD Mulus Rahayu terletak di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak dengan enam kelompok tani dan 135 petani menjadi anggota dengan total luas lahan sekitar 310 hektare.

"Banyak rekan petani kita yang sudah jalankan ibadah haji dan umroh berkat hasil dari kebun sawit ini," kata dia.

Dirut BPDPS Bayu Krisnamurthi mengatakan, sekitar 100.000 hektare pohon sawit milik petani di Indonesia setiap tahunnya perlu diremajakan karena usianya sudah lebih dari 25 tahun, sehingga tidak produktif lagi.

Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen melakukan peremajaan pohon sawit yang usianya sudah tua. "Untuk itu, sudah ada dana yang telah disiapkan," katanya.

"Kelapa sawit adalah sektor unggulan penghasil devisa terbesar bagi perekonomian nasional. Namun, pohon berusia lebih 25 tahun perlu diremajakan untuk memastikan produktivitas sesuai kebutuhan industri, kelangsungan industri sawit dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat," kata Bayu.

Managing Director Asian Agri, Kelvin Tio mengatakan, pada tahun ini pihaknya merencanakan akan mendampingi peremajaan kebun petani sawit rakyat seluas 2.402 hektare.

Lalu pada 2017, Asian Agri berencana mendampingi peremajaan kebun petani sawit rakyat seluas 4.000 hektare yang berada di Provinsi Riau dan sekitar 600 hektare di Provinsi Jambi.

"Kita dan petani plasma telah jalin kemitraan selama 29 tahun. Program peremajaan kebun sawit hari ini, merupakan komitmen kepada petani plasma dan akan berlanjut pada tahap berikutnya untuk satu siklus penanaman," ucapnya.

"Ini merupakan bentuk nyata dari keberhasilan private public partnership dalam industri kelapa sawit dalam negeri," kata Kelvin.