Aljier, (Antarariau.com) - Aljazair telah meningkatkan pengamanan di Ibu Kotanya, Aljier, setelah tewasnya pemimpin kelompok yang memiliki hubungan dengan Negara Islam (IS), kata satu sumber keamanan pada Rabu (24/12).
Sumber tersebut mengatakan kepada Xinhua bahwa Pemerintah Aljazair pada Selasa (23/12) mulai meningkatkan kehadiran personel keamanan di dekat gedung resmi di ibu kota untuk menangkal aksi teror yang berpotensi terjadi sebagai pembalasan terhadap terbunuhnya Abdelmalek Gouri, pemimpin Tentara Khalifah.
Tindakan tersebut meliputi pengamanan warga negara dan kedutaan Barat, termasuk Kedutaan Besar Prancis, Amerika Serikat dan Inggris, tambah sumber itu, sebagaimana diberitakan Xinhua, Kamis pagi.
Pada Selasa, Angkatan Darat Aljazair mengumumkan tewasnya Gouri, yang kelompoknya telah mengaku bertanggung-jawab atas pemenggalan warga negara Prancis, Herve Gourdel, pada September.
Gourdel, seorang wisatawan Prancis, diculik di Aljazair pada 21 September lalu dan dibunuh dua hari kemudian.
Tentara Khalifah menyatakan kelompok itu telah membunuh warga negara Prancis tersebut setelah memintanya mengucapkan janji setia kepada IS.
Sebanyak 3.000 tentara telah dikerahkan sejak itu di Pegunungan Tizi Ouzou untuk memburu para penyerang.
Beberapa pekan sebelumnya, militer mengumumkan tewasnya dua anggota kelompok garis keras itu.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB