Kami Termotivasi untuk Bersikap Profesional

id kami termotivasi, untuk bersikap profesional

Kami Termotivasi untuk Bersikap Profesional

"Siapa yang tidak bangga bisa memenuhi biaya kuliah sendiri. Tidak semua mahasiswa punya kesempatan untuk menembus persaingan yang begitu ketat."

Widyana

Peserta Program Cooperative Eduction Tahun 2009/2010

"Sebelum mengikuti program Co-op (Cooperative Academic Education Program), saya pernah mendengar bahwa di SKKMigas-PT Chevron Pacific Indonesia ada program magang yang selalu menjadi incaran mahasiswa di Riau. Karena itu, begitu saya selesai teori di perkuliahan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau, saya pun coba mengikuti seleksi program tersebut.

Seleksinya ternyata cukup berat. Selain pesertanya banyak, kami harus mengikuti Tes Potensi Akademik dan wawancara. Jika lulus, baru dinyatakan lolos untuk magang. Beruntung sekali saya dinyatakan lulus. Saya sangat senang mendapatkan kesempatan itu, mulai 9 November 2009 sampai 11 Mei 2010.

Saya benar-benar bangga karena banyak teman di kampus kagum atas keberhasilan saya menjadi peserta co-op. Saya ditempatkan di bagian Training Center (Human Resources). Saya benar-benar menikmati bekerja disini karena mendapatkan pengalaman sangat berharga yang tidak mungkin saya peroleh di tempat lain. Tingginya kedisiplinan dan kinerja yang bagus membuat saya menjadi terpompa untuk menjadi seseorang yang lebih profesional.

Masuk kerja tepat waktu, yaitu mulai jam 7 pagi memang sempat memberatkan saya. Maklum, biasanya jam masuk kuliah saya di atas jam 8 pagi. Apalagi, rumah saya lumayan jauh dari Rumbai, yakni di kawasan Jalan Melur Pekanbaru. Tapi, lama-kelamaan akhirnya terbiasa juga. Selama mengikuti program co-op, saya membiasakan diri bangun lebih pagi lagi sehingga bisa masuk tepat pada waktunya. Akhirnya, sampai sekarang saya menjadi terbiasa bangun pagi.

Selama enam bulan mengikuti program co-op, saya hanya beberapa kali terlambat masuk kantor. Itu pun karena hujan. Tapi, kondisi saya yang hanya menggunakan sepeda motor bisa dimaklumi. Tak mungkin saya menembus hujan dengan menggunakan mantel karena tetap saja akan basah dan baju saya kusut. Setiap turun hujan di pagi hari, saya menelepon untuk minta izin lantaran terlambat datang.

Manfaat terbesar yang saya peroleh selama magang adalah saya menjadi terbiasa dengan kinerja yang tinggi. Sistem kerja yang sangat teratur dan menghargai waktu membuat saya tertantang untuk mengikutinya. Ini membuat saya, mau tak mau, harus mengikuti ritme pekerjaan seperti itu.

Kebiasaan itu terbawa ke tempat kerja saya yang baru. Dua bulan setelah selesai magang, saya bekerja sebagai karyawan kontrak di salah satu bank swasta terbesar nasional. Mulai 9 Juli 2010, saya mulai mengikuti pelatihan di bank tersebut.

Saya bisa diterima tentu tidak lepas dari pengalaman saya selama mengikuti program co-op di SKK MIgas-CPI. Sewaktu wawancara, saya sebutkan bahwa saya pernah mengikuti program co-op di SKKMigas-CPI yang menjadi nilai plus bagi saya.

Satu lagi yang membuat saya senang menjadi co-op student di SKKMigas-CPI, setiap bulannya mendapatkan gaji yang lumayan besar untuk ukuran saya yang waktu itu masih berstatus mahasiswa. Uang tersebut saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup saya, termasuk membayar cicilan kredit sepeda motor dan biaya kuliah.

Meski program magang berjalan ketika saya sedang menyelesaikan skripsi, hal itu sama sekali tidak mengganggu penyelesaian tugas akhir kuliah saya. Jadwal kerja saya mulai hari Senin sampai Jumat sesuai jadwal kerja di SKKMigas-CPI, lalu untuk hari Sabtu-Minggu saya gunakan untuk menyelesaikan skripsi, mulai dari membuat proposal, menyusun skripsi, sampai ujian sarjana.

Menjelang akhir program co-op, saya sudah menyelesaikan perkuliahan. Biaya-biaya yang saya butuhkan untuk keperluan penyusunan skripsi hingga ujian sarjana bisa saya penuhi sendiri berkat program co-op tersebut. Saya tidak lagi harus meminta dari orang tua. Di saat banyak mahasiswa lain masih menggantungkan biaya kuliahnya pada orang tua, saya sudah bisa memenuhi sendiri berkat uang yang saya terima sebagai peserta magang.

Siapa yang tidak bangga bisa memenuhi biaya kuliah sendiri. Tidak semua mahasiswa punya kesempatan untuk menembus persaingan yang begitu ketat.

Saya berharap program co-op seperti ini dapat terus berlanjut di masa-masa mendatang. Bahkan, kalau perlu jumlah peserta co-op lebih ditingkatkan sehingga peluang mahasiswa di Riau untuk mengikuti program ini makin terbuka lebih besar lagi. Sebab, banyak adik-adik tingkat saya yang sangat berharap dapat mengikuti program tersebut. Terlebih lagi, setelah selesai program, umumnya teman-teman relatif mudah mendapatkan pekerjaan. Ini membuat mereka menjadi termotivasi untuk bisa mengikuti jejak kami.

Program co-op seperti di SKKMigas-CPI sangat perlu ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain. Di sini peserta co-op benar-benar dibina sambil bekerja sehingga peserta bisa langsung mendapatkan pengalaman kerja yang sesungguhnya. Kami pun lebih mudah mendapatkan pekerjaan karena telah menjadi sumber daya yang siap pakai.”

Program Co-Op

• Co-Op atau Co-Operative Academic Education merupakan salah satu Program Belajar Bekerja Terpadu SKKMigas-PT Chevron Pacific Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa Riau, baik dalam segi pengetahuan maupun ketrampilan, sekaligus memperkenalkan budaya perusahaan agar mereka nantinya dapat mempunyai nilai tambah di dunia kerja.

• Sejak diluncurkan pada tahun 2000, lebih dari 950 mahasiswa Riau telah mendapatkan manfaat belajar sambil bekerja di SKKMigas-Chevron.

• Syarat: menyelesaikan mata kuliah teori atau minimal 110 SKS dengan IPK minimal 3.00 dan memenuhi nilai TOEFL di atas 400.

• Program Co-Op dilaksanakan lewat kerjasama dengan sejumlah universitas di Riau, diantaranya, Universitas Riau (UR), Universitas Islam Riau (UIR), Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Qasim, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan Politeknik Caltex Riau (PCR).