Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Masyarakat kecewa terhadap dokter Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau yang tidak mau melayani pasien meminta rujukan berobat ke luar daerah.
"Kami menyesalkan sikap seorang dokter tidak melayani rujukan khususnya yang bertugas di bagian poli bedah, padahal kondidi pasien kritis," kata salah seorang Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Kuantan Singingi Beni Afrianto (37) di Teluk Kuantan.
Ia mengatakan, dirinya menyesalkan sikap dan pelayanan dokter tersebut yang mengakibatkan pasien telantar, seperti ketika dirinya hendak mengurus rujukan pengobatan anaknya ke rumah sakit (RS) di Pekanbaru, di mana, dokter piket poli bedah saat itu Dr. Fatar Usman menolak memberikan surat rujukan pada 23 Oktober lalu.
Akibatnya, Badai Afghan Rabayu (13) anaknya dibawa ke rumah sakit di Pekanbaru tanpa dukungan dari badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) bidang kesehatan.
"Saya kecewa, karena penyakit yang diderita sangat menyiksa anak saya dan harus dioperasi," sebutnya.
Menurut dia, walaupun tidak ada rujukan, gerak cepat membawa putra kesayangannya ke RS Awal Bross Pekanbaru ternyata tidak sia-sia, dari hasil diagnosa dokter RS Awal Bros ternyata anaknya hanya menderita inspeksi saluran kemih.
"Kalau ini terlambat ditangani dapat mengancam masa depannya, kelaminnya tidak berfungsi, buktinya usai operasi banyak potongan daging yang mengakibat inpeksi saluran kemih tersebut, masih saya simpan dalam gelas," ujarnya.
Di samping itu, kekecewaan bertambah akibat dokter Fathar Usman yang saat itu piket di poli bedah, tidak memberi jawaban memuaskan kepada diriya selaku orang tua pasien mengenai penyakit yang dialami anaknya.
"Dokter Fathar hanya bilang tinggal dibius dan masuk ruang operasi, sudah bisa selesai sedangkan nama penyakit tidak tahu saya," ucapnya menirukan kata dokter tersebut.
Karena tak mendapatkan jawaban yang memuaskan mengenai penyakit yang diderita anaknya, membuat dirinya semakin cepat membawa anaknya untuk mendapatkan penanganan kesehatan lanjutan di RS di Pekanbaru.
"Alhamdulillah operasi lancar dan berhasil, biayanya sebesar Rp12,9 juta, belum rawat jalan lagi," katanya.
Sebelumnya Beni berharap jika rujukan ke RS diteken dokter poli bedah RSUD Teluk Kuantan saat itu untuk menggunakan fasilitas BPJS dapat mengurangi beban dirinya yang hanya salah seorang pegawai golongan rendah tersebut.
Sementara itu, Direktur RSUD Teluk Kuantan, dr David Oloan, MARS menjelaskan, untuk rujukan dengan fasilitas BPJS atau Askes ada mekanismenya, dilihat layanan dasarnya, kemudian, jika di RSUD Teluk Kuantan terdapat dokter ahli yang sanggup menangani pasien termasuk menggelar operasi tidak harus merujuk pasien ke luar daerah, walaupun keluarga pasien melakukan permintaan.
Berita Lainnya
Masyarakat Inhu kecewa proyek turap senilai Rp3,8 miliar tak selesai
08 February 2023 14:03 WIB
Masyarakat Inhu Kecewa BBM Langka, Mobil Terpaksa Terparkir saja
11 July 2018 21:45 WIB
Masyarakat Kecewa Blanko ATM Bank Riaukepri Kosong
04 June 2018 15:45 WIB
Perbaikan Jalan di Inhu ni Hanya Ditutupi dengan Tanah, Masyarakat Kecewa
14 May 2018 17:15 WIB
Jamkesmasda Bengkalis Berakhir, Masyarakat Kecewa Tak Bisa Berobat Gratis lagi
05 April 2016 12:51 WIB
Baru Dibangun 2015 Drainase di Inhu Sudah Rusak, Masyarakat Kecewa
05 January 2016 20:52 WIB
Masyarakat Kecewa Stok Elpiji Kuansing Sering Kosong
06 November 2015 15:32 WIB
Masyarakat Kecewa Listrik Sering Mati
16 January 2015 18:13 WIB