Kunjungi Sidoarjo, Jokowi Janji Tagih Pertanggungjawaban PT Minarak Lapindo Jaya

id kunjungi sidoarjo, jokowi janji, tagih pertanggungjawaban, pt minarak, lapindo jaya

Kunjungi Sidoarjo, Jokowi Janji Tagih Pertanggungjawaban PT Minarak Lapindo Jaya

Jakarta, (Antarariau.com) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens menilai Joko Widodo jika kelak terpilih sebagai presiden akan mampu menuntaskan permasalahan korban lumpur Lapindo.

"Tragedi lumpur Lapindo masih menyisakan luka dan derita yang amat mendalam bagi warga yang terkena dampak bencana. Hingga saat ini, PT Minarak Lapindo Jaya masih belum melunasi kewajiban yang dibayarkan kepada korban dengan nilai sebesar Rp786 miliar," kata Boni di Jakarta, Kamis.

Jokowi sapaan Joko Widodo pada hari Kamis ini menemui korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Jokowi meneken kontrak politik demi penyelesaian kasus Lapindo yang belum rampung sampai saat ini.

Selain itu, kunjungan kali ini dilakukan dalam rangka peringatan delapan tahun bencana luapan lumpur yang diakibatkan oleh PT Lapindo Brantas.

Boni mengatakan bahwa kedatangan Joko Widodo ke Sidoarjo berjumpa dengan korban Lumpur Lapindo merupakan langkah yang tepat, terutama dalam rangka mendengarkan langsung aspirasi dari para korban.

Menurut dia, jika terpilih sebagai Presiden RI, Jokowi mampu memfasilitasi penyelesaian ganti rugi bagi korban Lumpur Lapindo dengan cara meminta pertanggungjawaban dari PT Minarak Lapindo Jaya.

Di lain pihak, dia menduga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta tidak akan mau berjumpa dengan korban Lumpur Lapindo dan tidak mempunyai iktikad baik untuk membela hak-hak korban.

"Karena mereka terikat dan terkait dengan kepentingan politik salah satu partai koalisi yang mendukung Prabowo-Hatta. Faktanya, dalam koalisi pasangan Prabowo-Hatta terdapat Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus sebagai pemilik PT Minarak Lapindo Jaya," jelasnya.

Menurut Boni, diterimanya Jokowi oleh korban lumpur Lapindo menandakan Jokowi sebagai pemimpin yang merakyat dan memberikan harapan bagi penyelesaian masalah pelunasan ganti rugi secara tuntas.

"Saya memperkirakan pasangan Prabowo-Hatta tidak akan mampu menyelesaikan kasus Lumpur Lapindo," katanya.