Polda Riau Tembak Perampok Tiga Kilogram Emas

id , polda riau, tembak perampok, tiga kilogram emas

  Polda Riau Tembak Perampok Tiga Kilogram Emas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau berhasil menangkap dan menembak kawanan pelaku perampokan yang menggasak tiga kilogram emas dari dalam toko di Pekanbaru, satu diantaranya dikabarkan tewas.

"Benar telah dilakukan penangkapan terhadap perampok itu dan hari ini akan digelar jumpa pers," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada pers di Pekanbaru, Kamis.

Informasi kepolisian, dua diantaranya kawanan penjahat itu diamankan saat melarikan diri hingga ke Palembang, Sumatera Selatan.

Aksi kawanan perampok toko emas di Jalan Jenderal Sudirman pada April 2014 ini sebelumnya terekam oleh kamera pemantau (CCTV) yang terpasang di toko tersebut yang kemudian dijadikan sebagai alat bukti utama.

"Ada empat unit alat perekam kamera pemantau terkait peristiwa perampokan tiga kilogram emas dan uang Rp500 juta dari toko yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman itu. Kami juga telah mengamankan beberapa alat bukti lainnya," kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria kepada pers di Pekanbaru lewat sambungan telepon.

Kemudian, kata dia, anggota juga telah dimintai keterangan sejumlah saksi termasuk satu pemilik toko emas tersebut.

"Total saksi yang telah dimintai keterangannya ada sebanyak lima orang. Empat lainnya dari pihak masyarakat yang dianggap saksi mata. Karena waktu kejadian, mereka berada di lokasi sekitar," katanya.

Hasil olah tempat kejadian pada peristiwa perampokan yang berlangsung Minggu (20/4) itu, demikian Arief, sementara diketahui pelaku berjumlah lima orang.

Kawanan perampok itu sebelumnya dikabarkan beraksi saat aparat kepolisian sibuk mengawal jalannya Rapat Pleno Penghitungan Suara Pemilu Legislatif 9 April 2014 di Pekanbaru Minggu (20/4) siang.

Pewarta :
Editor: Fazar Muhardi
COPYRIGHT © ANTARA 2014

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.