Upaya meningkatkan lamanya usia anak bersekolah di Siak

Siak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak mengharapkan adanya peningkatan lama sekolah di daerah setempat yang saat ini baru mencapai Kelas I Sekolah Menengah Atas dan perlu peran guru dan tenaga pendidikan untuk mencapainya.

"Kami ingin wajah pendidikan di Kabupaten Siak secara bertahap menjadi lebih baik lagi. Setelah 23 tahun Kabupaten Siak berdiri usia lama sekolah baru berada rata-rata di kelas 1 SMA, perlu ada cara-cara yang luar biasa untuk memperbaikinya ke arah yang lebih baik,” kata Wakil Bupati Siak Husni Merza dalam acara Kongres Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Siak, Kamis.

Bupati Siak Alfedri lanjut Husni sudah melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan membuat program Bupati Kerja dan Ngantor di Kampung (Bujang Kampung). Saat bujang kampung ada dua yang menjadi fokus yaitu pemberantasan buta aksara dan menyelesaikan program kesetaraan minimal anak Siak tamat SMA.

Maka dari itu Wabup Husni berharap dinas pendidikan dan kebudayaan terus mendata anak putus sekolah dan PGRI sebagai wadah tempat berkumpulnya guru dan tenaga kependidikan untuk senantiasa bekerja sama dalam mencerdaskan putra-putri bangsa.

"Kehadiran PGRI diharapkan mampu memberikan bantuan pada guru-guru dalam memperdalam kembali profesinya," ujarnya.

Selain itu Wabup minta bangunan sekolah yang tidak layak agar segera dicari solusi guna menyelesaikan persoalan pendidikan di Kabupaten Siak. Dalam kesempatan itu dia juga melantik pengurus Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI), Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH), dan Badan Khusus Perempuan PGRI Kabupaten Siak.

Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman selaku Ketua PGRI Kabupaten Siak mengatakan akan terus membangun kerjasama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan pendidikan. "Saya mengucapkan selamat kepada teman-teman yang sudah dilantik semoga ke depan organisasi ini memperkuat PGRI dan mengangkat marwah guru-guru," ungkap Arfan.