Presiden Jokowi tinjau vaksinasi pada anak di SDN 3 Nglinduk Grobogan, Rabu

id Presiden Jokowi, vaksinasi COVID-19, Grobogan

Presiden Jokowi tinjau vaksinasi pada anak di SDN 3 Nglinduk Grobogan, Rabu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun di SDN 3 Nglinduk, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (5/1). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun di SDN 3 Nglinduk, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu.

Berdasarkan keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, Presiden Jokowi di sela peninjauan menyapa sejumlah siswa yang sedang antre melakukan penapisan kesehatan sebelum disuntik vaksin.

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah siswa sekolah dasar mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama maupun dosis kedua.

Kepala Sekolah SDN 3 NglindukSri Hartatimengungkapkan bahwa tidak ada kendala selama pelaksanaan vaksinasi. Anak-anak pun antusias untuk mendapat suntikan vaksin.

“Anak-anak tidak ada kendala kok, semangat untuk divaksinasi, sudah punya kesadaran untuk mengantisipasi tidak kena virus COVID-19,” ujar Sri Hartati, seperti dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.

“Tidak ada yang menangi,s bahkan semangat, apalagi saat ini ketemu Bapak Jokowi,” ujarnya.

Sri mengatakan bahwa pendekatan yang dilakukan agar siswa bersedia untuk divaksinasi, yaitu dengan memberikan pemahaman bahwa vaksin penting dilakukan guna menjaga kondisi tubuh.

“Ya cara memberikan pemahaman bahwa kalau kita nanti tidak divaksin, kondisi tubuh kita akan rentan dengan penyakit, virus terutama saat ini sedang melanda, yaitu virus Covid-19. Untuk itu, anak-anak sebaiknya vaksin, seperti orang-orang tua kita,” lanjutnya.

Resmikan renovasi sekolah

Selain meninjau vaksinasi, Presiden Jokowi juga menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian renovasi dari SDN 3 Nglinduk. Sekolah tersebut telah selesai direnovasi pada Tahun 2020.

Sri mengungkapkan, kondisi sekolah sudah lama mengalami kerusakan akibat struktur tanah yang labil. Apabila musim hujan datang, genangan air dan lumpur membanjiri ruang kelas.

“Karena tanahnya yang labil dan memang mestinya sudah lama, ya sudah lama rusak karena alami itu. Akhirnya rusak semua dan air yang di samping kanan, kiri, belakang itu masuk di sini sehingga membanjiri ruang kelas,” ucap Sri.

Sri pun bersyukur atas upaya pemerintah untuk melakukan renovasi, baik gedung maupun lingkungan sekitar sekolah.

“Sebenarnya untuk masalah gedung di sini, ini sudah sangat cukup dan bahkan bagi kami itu luar biasa,” ucapnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anungdan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.