Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan Tahun 2022 lembaga yang dipimpinnya akan fokus mendorong percepatan penurunan prevalensi kasus ketengkesansesuai amanat Presiden Jokowi di 2024, yakni dengan target kasus tengkes turun menjadi 14 persen.
"Sebab dari hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Riau berada di angka 22,3 persen dan ini harus diupayakan turun lagi," kata Mardalena Wati Yulia, di sela penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2022 di kantor BKKBN Riau di Pekanbaru, Senin.
Dia mengatakan, untuk mencapai target yang ditetapkan Presiden Jokwi tersebut, Riau masih memiliki dua tahun lagi menjelang 2024, sehingga dibutuhkan kerja sama yang baik lintas sektor, pemangku kepentingan dan mitra kerja swasta,
Upaya penurunan kasus ketengkesan, katanya, juga berkaitan dengan penurunan kasus tingkat kesuburan total (TFR), tingkat prevalensi kontrasepsi (CPR) dan tidak terlayani kebutuhan ber-KB kini masih di angka 25 persen atau proporsi wanita usia subur atau PUS berstatus kawin yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi belum tersentuh kontrasepsi.
"Khusus untuk PUS yang belum tersentuh alat kontrasepsi ini, lebih karena pandemi COVID-19, mereka takut datang ke puskesmas, sehingga dibutuhkan kiat-kiat khusus dan meningkatkan kerja sama dengan praktik bidan mandiri untuk menjangkau mereka, disamping menekan TFR Riau yang juga masih tinggi atau tercatat 2,5 persen itu," katanya.
Sementara itu, Tahun 2022 BKKBN Riau mendapat alokasi anggaran Rp62,12 miliar lebih yang diharapkan dapat mendukung berbagai upaya percepatan program yang berdasarkan evaluasi kinerja 2021 masih banyak yang perlu ditingkatkan lagi.
Untuk kinerja 2022, katanya, segenap jajaran BKKBN Perwakilan Provinsi Riau sepakat menandatangani Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja tahun anggaran 2022, yakni selaku ASN perlu memberikan pelayanan kepada masyarakat, bekerja dengan komitmen yang tinggi, menerapkan nilai-nilai luhur, responsif dan terbuka.