Rumpol Bapilu Golkar Riau jadi wadah edukasi dan pencerahan politik bagi perempuan

id Bapilu Golkar Riau, Rumpi Politik

Rumpol Bapilu Golkar Riau jadi wadah edukasi dan pencerahan politik bagi perempuan

Rumpi Politik yang ditaja oleh Bapilu Golkar mengangkat tema politik dan perempuan (Diana S/Antara).

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar mengadakan kegiatan Rumpi politik (Rumpol) sesi II yang bertajuk "Partai politik dan kaum perempuan" di DPD Golkar Riau Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Rabu.

Wakil Ketua DPD I Golkar Riau Ikhsan mendukung penuh kegiatan Rumpol yang ditaja Bapilu sebagai wadah untuk memberikan pendidikan dan pencerahan politik kepada masyarakat. Menurutnya, kegiatan serupa juga sudah menjadi tradisi intelektual yang dilakukan partai Golkar.

"Ini bagian dari kerja-kerja partai politik, bagaimana memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Karena ini momentumnya hari perempuan dan kita ambil tema perempuan. Sangat menarik untuk bisa kita kupas dan diskusikan, terutama peran partai politik mengakomodir keterwakilan kaum perempuan, jadi kita beri ruang kepada Bapilu," kata Ikhsan.

Menurutnya, kegiatan positif seperti ini menambah referensi dan menjadi rujukan terutama terkait fungsi dan peran parpol di segala bidang.

Sementara itu, Kepala Bapilu Golkar Riau, Zulfan Heri mengatakan, pihaknya ingin kembali membuka ruang diskusi terkait peran perempuan dalam dunia politik di Riau.

"Kita mau mereka narasumber ini bicara partai politik termasuk Golkar, bagaimana sebenarnya perhatian parpol menempatkan perempuan dalam konteks politik," ujar Zulfan.

Dalam regulasinya sendiri, jelas Zulfan, partai harus mengakomodir perempuan dalam porsi 30 persen. Tapi, dia belum tahu apakah regulasi ini memang memberikan dampak kepada perempuan. Sejak Pemilu dilaksanakan pertama kali pada 1955 hingga 2019 kemarin, Zulfan melihat terjadi pasang surut menempatkan peran perempuan di bidang politik. Hal itu bisa diukur dalam posisi jabatan eksekutif dan legislatif yang diisi oleh perempuan.

"Dan kesimpulan pertama kita, keterlibatan perempuan di politik itu masih rendah, dan inilah yang akan kita bedah. Apa mungkin karena lemahnya rekrutmen di awal, dan kecenderungan Parpol yang baru fokus mengejar perempuan saat penyusunan Caleg? Ini tentu akan menjadi tantangan juga untuk perempuan-perempuan politik," cakapnya lagi

Lebih jauh, Zulfan menyebut Rumpol ini merupakan upaya pihaknya dalam merangkul kembali tokoh-tokoh untuk kembali ke Partai Golkar, dan memberikan sumbangsih pemikirannya.

"Saya sebagai Ketua Bapilu juga mau merangkul pihak yang pernah aktif di Golkar, kita bawa kembali ke Golkar, kita minta sumbangan pikirannya," pungkasnya.

Sementara itu, Mantan Ketua Kesatuan Perempuan Politik Golkar, Irwa Sibrani Bibra yang hadir sebagai narasumber, mengatakan forum seperti ini sangat dibutuhkan untuk mengedukasi para perempuan akan pentingnya berkiprah di dunia perpolitikan.

Selama ini, perempuan beranggapan ada benteng yang membatasi ruang gerak perempuan sehingga mereka takut untuk terjun ke politik. Faktor ini menyebabkan rendahnya minat kaum hawa untuk berkecimpung dalam dunia politik.

"Kalau tidak diberi pencerahan perempuan masih berpikir dunia politik bukan dunia mereka. Nah, ini coba kita berikan pencerahan. Kerja politik itu bukan kerja yang instan. Harus dipikirkan dari jauh-jauh hari, jadi lewat edukasi ini kita harapkan menghasilkan perempuan yang mampu memperjuangkan keterwakilan mereka, diperkuat dan diperluas lagi kegiatan seperti ini, sehingga nantinya perempuan-perempuan yang berkecimpung di politik dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berkualitas," kata dia.