Wellington (ANTARA) - Para menteri keuangan dari kelompok perdagangan Asia-Pasifik APEC sepakat untuk meningkatkan upaya memperluas produksi dan meningkatkan pasokan vaksin COVID-19, serta mendukung distribusi vaksin global.
Selandia Baru selaku tuan rumah APEC tahun ini merilis sebuah pernyataan pada Jumat yang berisi kesepakatan para menteri APEC untuk menggunakan semua alat kebijakan yang tersedia untuk mengatasi COVID-19 dan mengatakan mereka akan menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan serta menahan diri dari devaluasi nilai tukar yang kompetitif.
Baca juga: Indonesia dorong APEC untuk beri akses pasar global bagi UMKM
"Pandemi telah menyebabkan peningkatan pesat utang publik dan permintaan untuk pengeluaran baru terus tumbuh saat kita pulih. Lebih dari sebelumnya, kita perlu menggunakan sumber daya kita secara efektif," kata Menteri Keuangan dan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Grant Robertson.
Meskipun ada penurunan tajam jumlah infeksi dan meningkatnya vaksinasi di negara-negara APEC yang kaya, ada kekhawatiran bahwa hanya sedikit vaksin yang mencapai negara-negara yang lebih kecil dan lebih miskin di mana virus corona masih merajalela.
Baca juga: APEC Gagal Capai Kesepakatan Di Tengah Perpecahaan AS-China
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berbicara tentang risiko dan ketidaksetaraan vaksin.
Kelompok ekonomi beranggotakan 21 negara termasuk Amerika Serikat, China, dan Jepang itu juga mengakui perbedaan dalam pemulihan dari pandemi karena kelompok-kelompok seperti perempuan dan masyarakat adat terus terkena dampak secara tidak proporsional.
Baca juga: Terlambat Tiga Hari, Akhirnya Peserta APEC Keluarkan Pernyataan Bersama
Menjelang pembicaraan iklim COP26 di Glasgow akhir bulan ini, Robertson meminta para anggota untuk memastikan tersedianya modal yang cukup untuk mendorong perubahan menuju masa depan yang lebih rendah karbon, termasuk penggunaan alat pendanaan fiskal, dan menjajaki kemitraan dengan sektor swasta.
"Saat kita bekerja untuk mengakhiri pandemi, kita tidak boleh melupakan tantangan yang lebih luas yang mempengaruhi wilayah kita, termasuk perubahan iklim dan ketidaksetaraan," kata dia.
Baca juga: Indonesia Usung Kesepakatan Perdagangan Jasa Di APEC
Robertson memimpin pertemuan APEC secara virtual dari Wellington.
Pertemuan yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Dana Moneter Internasional (IMF) itu berlangsung tertutup bagi media.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Dyah Roro Esti sebut kesenjangan teknologi di masyarakat perlu diminimalkan
24 April 2024 17:03 WIB
Hizbullah Lebanon serang kota Margaliot, Israel, balas serangan ke wilayahnya
24 April 2024 16:49 WIB
Wapres Ma'ruf Amin prihatin Palestina gagal jadi anggota penuh PBB
24 April 2024 16:16 WIB
Proyek restorasi lahan basah di China timur terpilih jadi proyek percontohan PBB
24 April 2024 16:04 WIB
Mahfud Md ucapkan selamat ke Prabowo dan Gibran atas penetapan KPU
24 April 2024 15:33 WIB
Bank Saqu catat jumlah nasabah perseroan capai 500 ribu per April 2024
24 April 2024 15:14 WIB
KPU RI tetapkan Prabowo-Gibran jadi presiden-wapres terpilih Pilpres 2024
24 April 2024 15:05 WIB
AHY: Kompetisi Pilpres 2024 telah berakhir dan kini saatnya rekonsiliasi
24 April 2024 14:50 WIB