Pekanbaru (ANTARA) - Sebagai perusahan yang bergerak di bagian hulu minyak dan gas, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan juga ikut mengambil peran mencegah penyakit stunting bagi bayi di desa sekitar operasional.
Hal ini bertujuan guna membantu Pemerintah dalam pencegahan stunting yang ditetapkan sebagai program prioritas nasional.
Peran kali ini dilakukan lewat peluncuran Program Pencegahan Stunting melalui Aktivasi Posyandu pada Masa Pandemi COVID-19. Peluncuran program dilakukan secara luring dan daring pada Selasa (12/10).
"PHR WK Rokan ingin berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi masalah stunting. Pada tahap awal ini, program akan dijalankan di dua kecamatan di sekitar wilayah operasi perusahaan kami, yakni Kecamatan Mandau di Kabupaten Bengkalis dan Kecamatan Kandis di Kabupaten Siak," kata VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin melalui rilisnya kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan, kedua kecamatan tersebut memiliki tingkat kasus stunting yang cukup tinggi di Riau.
"PHR WK Rokan menggandeng Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Riau sebagai mitra pelaksana program," katanya.
Peluncuran program dihadiri oleh Raja Siti Nuraisyah, selaku sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (BP3AP2KB), yang hadir mewakili Gubernur Riau.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Kondisi itu mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, baik itu dari sisi fisik maupun perkembangan otak. Stunting dapat menjadi ancaman utama terhadap kualitas SDM dan kemampuan daya saing bangsa.
Blok Rokan ikut berperan cegah Stunting di pedesaan Riau
Acara peluncuran program pencegahan stunting yang ditaja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerja sama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Pekanbaru. (ANTARA/HO-phr)
