Angka penularan COVID-19 di Indonesia sudah menurun mendekati standar aman WHO

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,COVID-19

Angka penularan COVID-19 di Indonesia sudah menurun mendekati standar aman WHO

Arsip Foto. Petugas memeriksa suhu tubuh siswa sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas di SMAN 1 Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (6/9/2021). Pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.)

Jakarta (ANTARA) - Angka penularan COVID-19 di Indonesia sudah menurun mendekati standar aman Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menurut pejabat Kementerian Kesehatan.

"Kalau kita lihat indikator tren penularan di komunitas, memang Indonesia termasuk yang sudah menurun sekali. Dari kasus konfirmasi positif kita sudah 6,7 persen atau sudah mendekati standar WHO yang harus di bawah lima persen," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam acara dialog yang disiarkan melalui kanal YouTube FMB9ID dari Jakarta, Selasa siang.

Baca juga: Nigeria prioritaskan penggunaan empat vaksin COVID, kecuali Sinopharm

"Angka kasus saat ini sudah di bawah 10 ribu dan kita sedang bergerak menuju 5 ribu per hari," ia menambahkan.

Dia mengatakan bahwa di beberapa daerah, termasuk di antaranya DKI Jakarta, angka penularan COVID-19 sudah di bawah 5 persen.

Penurunan kasus penularan COVID-19, menurut dia, juga terlihat dari menurunnya tingkat keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit.

Baca juga: Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut pastikan RI produksi dua vaksin COVID tahun depan

"Kita lihat indikator yang gampang diukur itu keterpakaian tempat tidur isolasi di rumah sakit sudah di bawah 20 persen. Termasuk kematian sudah di bawah 500 kasus per hari," katanya.

Selain itu, menurut dia, Indonesia berhasil menekan mobilitas warga hingga 30 persen selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan saat mobilitas warga menurun angka penularan COVID-19 juga cenderung menurun.

"Itu sangat menunjukkan penurunan kasus konfirmasi positif. Saya kira terbukti bahwa pengendalian mobilitas melalui PPKM itu berhasil," katanya.

Baca juga: Bupati Siak ingatkan rumah ibadah untuk sediakan masker

Namun Maxi juga melihat mobilitas penduduk kembali meningkat setelah angka penularan COVID-19 menurun.

"Kemarin saya jalan dari Bandung lewat Cianjur kemudian Sukabumi. Sekarang ini jangan kita ada euforia lagi. Saya lihat di pasar-pasar sudah tinggi mobilitasnya dan banyak lagi yang melanggar protokol Kesehatan tidak pakai masker," katanya.

Kondisi yang demikian bisa memicu peningkatan kasus penularan COVID-19.

Baca juga: Kerjasama dengan Polres Bengkalis, BEM selenggarakan vaksinasi mahasiswa