BI perkirakan akan terjadi inflasi 0,01 persen di Agustus 2021

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, inflasi

BI perkirakan akan terjadi inflasi 0,01 persen di Agustus 2021

Tangkapan layar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Rabu (25/8/2021). (ANTARA/Sanya Dinda)

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia memperkirakan akan terjadi inflasi bulanan 0,01 persen (month to month/mtm) pada Agustus 2021 dengan penyumbang utama perkembangan harga sejumlah komoditas seperti minyak goreng, tomat, telur ayam ras dan rokok kretek filter.

"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Agustus 2021 secara tahun kalender sebesar 0,82 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,57 persen (year on year/yoy),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Wah, dolar melemah, inflasi naik, emas incar level psikologis 2.000 dolar

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia hingga pekan ke IV Agustus 2021, Erwin merinci penyumbang utama inflasi Agustus 2021 sampai dengan pekan ke IV adalah komoditas minyak goreng sebesar 0,03 persen (mtm), tomat sebesar 0,02 oersen (mtm), telur ayam ras dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Namun, terdapat juga komoditas yang mengalami deflasi, antara lain cabai rawit sebesar -0,05 persen (mtm), cabai merah sebesar -0,03 persen (mtm), kangkung, bayam, sawi hijau, kacang panjang, bawang merah, jeruk, emas perhiasan dan angkutan antarkota masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

Baca juga: Kendalikan inflasi warga Riau diajak belanja bijak sesuai kebutuhan bukan keinginan

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan inflasi tahunan pada 2021 akan berada di tiga persen plus minus satu persen, atau 2-4 persen. Sasaran inflasi itu juga akan dipertahankan di 2022.

"Kami perkirakan inflasi pada 2021 dan 2022 akan terjaga di kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen,” kata Perry.

Baca juga: Harga emas terangkat 12,8 dolar

Bank Sentral dalam keterangannya, Jumat, memastikan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengawasi secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

BI juga akan mengkoordinasikan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Baca juga: Emas penyebab inflasi di Riau pada Mei