Kasus COVID-19 naik, Wagubri : Bukan berarti kinerja Satgas turun

id Olimpiade 2020 Tokyo,Sepak bola olimpiade, sepak bola, brazil,wagubri, edy natar

Kasus COVID-19 naik, Wagubri : Bukan berarti kinerja Satgas turun

Wagubri Edy Natar Nasution (kanan). (ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution menyebutkan naiknya angka kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayahnya belakangan ini bukan berarti kinerja Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Satgas menurun.

Naiknya angka kasus tersebut, kata Wagubri, dikarenakan Satgas Covid-19 Provinsi Riau sedang memasifkan gerakan tracing dan testing.

Yang mana pada prinsipnya, testing dan tracing adalah dua upaya yang tidak terpisahkan. Oleh karenanya, upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) yang dilakukan pemerintah harus dilakukan secara masif yang bertujuan untuk dapat menekan angka kasus dan angka kematian serta meningkatkan angka kesembuhan nasional.

"Dengan kita melakukan 3T tentu berdampak pada naiknya jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19," kata Wagubri di Pekanbaru, Selasa (3/8/21).

Dengan demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat memahami apa penyebab tingginya angka kasus di Provinsi Riau, serta diharapkan masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan yakni 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi) sebagai upaya dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

Menurutnya, jika langkah 3T tidak dilakukan pemerintah, dikhawatirkan orang yang terinfeksi virus Corona berkeliaran diantara masyarakat sehingga akan menularkan virus kepada banyak orang.

"Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Satgas COVID-19 dengan meningkatkan testing dan tracing itu adalah bagian upaya untuk bisa menemukan dengan cepat orang-orang yang terpapar virus Corona kemudian dilakukan isolasi dan penyembuhan-penyembuhan," imbuhnya.

"Bayangkan kalau testing dan tracing tidak dilakukan, kemudian dengan jumlah yang tergolong banyak tersebut mereka berada di tengah-masyarakat masyarakat dan menularkan, tentu ini akan menambah kondisi yang lebih sulit dalam penanganan," tambahnya.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat bijak dalam menyebarkan dan menerima informasi baik dari media sosial ataupun media-media lain yang belum terkonfirmasi kebenarannya, terutama saat kondisi pandemi COVID-19 saat ini. (Adv)