Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyarankan para pelaku usaha di bidang makanan berinovasi untuk menyajikan hidangan lebih cepat terkait aturan alokasi waktu makan 20 menit bagi konsumen makan di tempat.
"Pelaku ekonomi kreatif harus sedikit menyesuaikan dari persiapan produk, kalau di level usaha mikro dan kecil, bisa lebih banyak pakai konsep setengah jadi," kata Sandiaga di konferensi pers daring, Senin.
Baca juga: Gaya hidup dan pola makan tak sehat jadi pemicu utama penyakit kanker
Alokasi waktu yang diberikan untuk konsumen agar disiplin dan tidak berlama-lama di rumah makan menjadi tantangan bagi pemilik usaha agar bisa serba cepat dalam menyajikan hidangan. Pelaku usaha harus memikirkan strategi agar bisa menghidangkan pesanan konsumen secepat mungkin sehingga pelanggan pun bisa makan tanpa terburu-buru.
Dia menjelaskan, pelaku usaha kecil dan mikro di bidang kuliner bisa menyiapkan makanan-makanan setengah jadi sehingga proses penyajian kepada konsumen bisa lebih cepat.
Baca juga: Pengusaha pertanyakan aturan makan 20 menit untuk pengunjung saat pemberlakuan PPKM
"Bisa disiapkan seperti tinggal tuang kuah atau tinggal disajikan di piring," ujar dia.
Sementara itu, untuk pelaku usaha bidang makanan kategori menengah atau restoran berskala besar, Sandiaga menyebut konsep dapur sentral atau dapur awan (cloud kitchen) bisa menjadi solusi.
Konsumen diizinkan makan di warung makan, pedagang kaki lima dan lapak jajanan dalam alokasi waktu 20 menit selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Sandiaga mengatakan ini merupakan solusi untuk penjual dan konsumen.
Baca juga: Makan aman gulai hingga rendang hidangan Lebaran, ini tipsnya
"Saya coba lihat bagaimana relawan mencoba (makan) 20 menit, memang penuh tantangan tapi ini adaptasi win-win solution di mana pelaku ekonomi kreatif masih bisa buka dengan pembatasan dari segi makan di tempat," katanya.
Dia menambahkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertugas untuk memberikan fasilitasi agar tercipta solusi untuk kedua pihak di mana pengusaha makanan bisa tetap beroperasi walau dibatasi tanpa menghalangi penanganan pandemi COVID-19 yang tetap jadi prioritas.
"Sehingga harapan kita perputaran ekonomi tidak mengganggu penanganan pandemi," katanya.
Baca juga: Tips menyiapkan makan sahur tanpa harus hangatkan hidangan buka puasa
Berita Lainnya
Pohon tumbang di Jalan Tomang Raya akibat akar yang sudah busuk
18 April 2024 17:00 WIB
Retno Marsudi tegaskan Indonesia tak ingin melihat eskalasi konflik di Timur Tengah
18 April 2024 16:42 WIB
Sambut Hari Bakti Pemasyarakatan, Kanwil Kemenkumham Riau gelar donor darah
18 April 2024 16:28 WIB
53 rumah WNI bakal direlokasi pasca-kesepakatan batas Indonesia - Malaysia
18 April 2024 16:22 WIB
Suho EXO akan gelar konser solo pada 10 Agustus di Jakarta
18 April 2024 15:53 WIB
DPR RI dan Dubes Slovakia untuk Indonesia bahas kerja sama bidang pangan dan energi
18 April 2024 15:42 WIB
TNI AL siapkan KRI Halasan lakukan uji tembak rudal pada Latopslagab 2024
18 April 2024 15:33 WIB
Menimbang opsi terbaik untuk menjaga kestabilan kurs rupiah
18 April 2024 15:05 WIB