Jakarta (ANTARA) - Boom Supersonic, perusahaan kedirgantaraan Amerika Serikat yang pembuat pesawat supersonik, akan memulai produksi massal pesawat super cepat mulai 2023 dan meluncurkan pesawat lengkap pertamanya pada 2025.
Pada Oktober lalu, Boom telah meluncurkan XB-1, jet supersonik pertama yang dikembangkan secara independen di dunia, 100 persen bebas karbon, dan akan terbang perdana di Mojave, California, tahun ini.
Bukan saja ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar alternatif (sustainable alternative fuels/SAF), pesawat dengan nama Overture itu mampu terbang dengan kecepatan dua kali dari kecepatan pesawat yang ada saat ini.
Jika pesawat komersial yang beredar sekarang, Boeing 787 Dreamliner misalnya, memiliki kecepatan (cruise speed) Mach 0,85 atau 903 km per jam, Overture berarti setidaknya berkecepatan 1.800 km per jam.
Dibangun di atas prinsip inti kecepatan, keselamatan dan keberlanjutan, Overture akan terbang dua kali lebih cepat dari jet konvensional di lebih dari 500 rute lintas samudra di seluruh dunia.
Boom saat ini memiliki 6 miliar dolar uang muka pemesanan pesawat Overture yang berasal dari sejumlah maskapai."2021 adalah tahun yang sangat penting bagi Boom. Saat kami bersiap untuk penerbangan demonstrasi supersonik kami, XB-1, kami juga mempercepat pengembangan Overture," kata pendiri dan CEO Boom, Blake Scholl, dalam pernyataan resmi, dikutip Selasa.
"Penerbangan supersonik akan membuka kemungkinan baru untuk hubungan manusia dan bisnis, tetapi ini hanya mungkin berkat kepemimpinan Kongres dan pemerintah federal untuk mendukung teknologi penerbangan yang sedang berkembang," kata Blake Scholl.
Scholl mengatakan, Pengenalan kembali penerbangan supersonik, bersama dengan integrasi jenis pesawat baru lainnya, akan memastikan pertumbuhan pekerjaan yang berkelanjutan di sektor penting ini dan membantu memastikan AS mempertahankan kepemimpinan globalnya dalam inovasi dan masa depan transportasi.
Boom menyoroti pentingnya kepastian peraturan, yang akan memungkinkan Boom untuk membawa Overture, pesawat komersial andalannya, ke pasar. Insentif kebijakan akan memainkan peran penting dalam mempercepat produksi dan penerapan SAF, yang merupakan kontributor utama bagi keberlanjutan penerbangan jarak jauh.
Boom mendukung langkah-langkah seperti kredit pajak blender untuk mempercepat produksi SAF, dan perusahaan bekerja sama dengan koalisi besar produsen bahan bakar, operator, bandara, dan produsen untuk memajukan kebijakan utama ini.
Overture akan dirancang dan dirakit di Amerika Serikat. Boom berencana untuk mengumumkan lokasi fasilitas manufaktur Overture akhir tahun ini, memulai pembangunan pabrik pada tahun 2022.
Boom dijadwalkan untuk memulai produksi massal Overture pada tahun 2023 dan berencana untuk meluncurkan pesawat lengkap pertama pada tahun 2025. Upaya pengujian dan sertifikasi penerbangan sedang dilakukan, dengan menerbangkan penumpang secara komersial pada 2029.
Pewarta: S026
Berita Lainnya
TNI AU tingkatkan sinergitas dengan TNI AD untuk perkuat pertahanan negara
19 April 2024 13:54 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim terpantau turun dari 383 menjadi 202
19 April 2024 13:49 WIB
Xiaomi resmi hadirkan Redmi Note 13 series varian baru
19 April 2024 13:26 WIB
iPad Air 12,9 inci bakal hadir dengan teknologi layar Mini LED
19 April 2024 12:19 WIB
Billie Eilish rilis daftar lagu untuk "Hit Me Hard & Soft"
19 April 2024 12:10 WIB
Berikut ini lima gaya pakaian yang bisa dipadukan dengan sepatu kets
19 April 2024 12:00 WIB
Stres ternyata juga bisa menyebabkan sakit punggung
19 April 2024 11:53 WIB
Harga emas batangan Antam hari ini kembali naik jadi Rp1,345 juta per gram
19 April 2024 11:24 WIB