Brussels (ANTARA) - Belgia menunda pemberian vaksin COVID-19 Johnson & Johnson atas permintaan perusahaan tersebut, demikian pernyataan pemerintah pada Rabu (14/4).
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) berharap dapat mengeluarkan rekomendasi mengenai vaksin J&J pekan depan setelah produsen obat AS itu menunda suntikan vaksin buatannya dan Denmark menghentikan vaksin serupa dari AstraZeneca karena risiko pembekuan darah.
Baca juga: DPR RI dukung produksi Vaksin COVID-19 Nusantara buatan dalam negeri
Otoritas Belgia mengaku telah menerima 36.000 dosis vaksin J&J pertama pekan ini dan diperkirakan akan menerima lagi 62.400 lebih bulan depan, dengan pengiriman untuk Mei dan Juni masih harus diputuskan.
Menurut otoritas, keputusan pada Rabu tidak akan berdampak signifikan terhadap rencana vaksinasi dalam jangka pendek.
Sejauh ini, hampir dua juta orang di Belgia, yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa, telah divaksin dosis pertama.
Sekitar 100 juta dosis vaksin telah diberikan di wilayah Uni Eropa --kelompok beranggota 27 negara, termasuk Belgia.
Blok tersebut kini sedang menambah pasokan vaksin COVID-19 dari produsen Pfizer dan BioNTech guna meningkatkan program vaksinasi.
Baca juga: Unair tegaskan vaksin Merah Putih tak terpengaruh penggabungan kementerian
Baca juga: BPOM optimistis akhir 2021 vaksin Merah Putih masuk tahap produksi massal
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Menparekraf Sandiaga Uno sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
19 April 2024 15:44 WIB
BPH Migas awasi distribusi BBM saat arus balik Lebaran di Tangerang, Banten
19 April 2024 15:33 WIB
China desak komunitas internasional untuk dukung kemerdekaan Palestina
19 April 2024 15:01 WIB
BIJB Kertajati catat jumlah penumpang angkutan Lebaran lampaui target
19 April 2024 14:31 WIB
Ribuan penumpang pesawat tunda keberangkatan dampak abu vulkanik Gunung Ruang
19 April 2024 14:11 WIB
Juara Iga Swiatek melenggang mulus ke perempat final Stuttgart
19 April 2024 14:03 WIB
TNI AU tingkatkan sinergitas dengan TNI AD untuk perkuat pertahanan negara
19 April 2024 13:54 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim terpantau turun dari 383 menjadi 202
19 April 2024 13:49 WIB