Kisah Rusman keliling Indonesia dengan Vespa berbentuk tank

id vespa,vespa tank,siak,pariwisata siak,traveler,berita riau antara,berita riau terbaru

Kisah Rusman keliling Indonesia dengan Vespa berbentuk tank

Rusman bersama Vespanya dan barang dagangannya yang sudah hampir setahun berada di Siak.(ANTARA/Bayu Agustari Adha)

SIAK, (ANTARA) - Indonesia begitu luas dengan beragam corak budaya dan kehidupan tiap-tiap daerah. Banyak terlihat dan terdengar orang-orang yang ingin mengelilingi daerah khatulistiwa ini.

Ada yang ingin mengenal Indonesia dengan perjalanan dengan kaki maupun kendaraan sendiri maupun transportasi publik. Dengan kendaraan dapat dilihat pecinta otomotif banyak yang melakukannya baik itu perjalanan solo maupun konvoi.

Salah satunya yakni Rusman Ibrahim (51), pria asalSoppeng, Sulawesi Selatan yang mengendarai vespa yang dimodifikasi berbentuk tank baja ala militer. Sejak 2006 Rusmankeliling sendirian menuju Manado, Lombok, Bali dan menjelajahi Pulau Jawa hingga ke Jakarta.

"Saya melihat banyak sekali anak-anak vespa dari Jawa membawa barang dagangan berupa baju, pernak-pernik dan perlengkapan berkendara setiap mereka touring. Ini menginspirasi saya sehingga saya modif vespa saya gaya tank militer, agar bisa membawa barang dagangan pula,” kata dia.

Setelah berhasil memodifikasi vespanya, Rusman membawa kaos dan sejumlah aksesoris untuk dijual menuju Papua. Ia berkelana dari satu kota ke kota lainnya di seluruh Papua, hingga sampai ke ujung Indonesia yakni Meraoke.

“Tiga tahun di sana berkeliling dengan banyak sekali pengalaman. Pada 2017 -2018 saya berhenti turing dan membuka warung kopi di kampung,” sebut dia.

Pada Januari 2019, ia kembali memulai perjalanan sambil berdagang baju kaos dan aksesoris. Kalimantan Timur yang dituju, hingga berpindah -pindah menjelajahi ceruk-ceruk negeri di pulau terbesar di Indonesia tersebut.

Setahun di sana ia rencananya akan melanjutkan perjalanan menuju tanah Sumatra, namun di awal 2020 ia kesulitan mendapat kapal untuk menyebrang. "Karena waktu itu mulai COVID-19 banyak pelabuhan yang tidak memberikan pelayanan untuk kapal penumpang, sehingga saya bertahan di Kalimantan sampai November 2020,” kata pria yang biasa dipanggil Ayah itu.

Pada November 2020 itu ia mendapatkan tumpangan menyebrang ke Natuna, Kepulauan Riau. Ia berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya hingga tiba di Tanjung Pinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Dari sana, ia menumpang kapal menuju Batam, dan mencari kapal menuju daratan Sumatra yakni Bengkalis.

“Saya hanya bertanya-tanya ke orang, bagaimana bisa sampai ke Sumatra. Banyak yang memberikan informasi naik kapal di pelabuhan. Padahal saya tidak tahu Bengkalis dan Siak sebelumnya, ternyata saya tiba di Bengkalis. Ternyata saya sudah singgahi lebih 10 pelabuhan,” kata dia.

Selanjutnya tiba di Siak, ia secara tidak sengaja berkenalan dengan orang yang tepat, pencinta vespa tua yakni Amir.Perkenalannya secara tidak sengaja dengan Amir itu telah merekatkan hubungan mereka dan Rusman diberi tempat tinggal di rumah Amir, sampai kapanpun Rusman mau tinggal di sana.

“Saya diberikan tumpangan di rumah Pak Amir, di Siak ini. Saya melihat kota ini damai, membuat saya betah berlama-lama tinggal disini,” kata Rusman

Setiap hari barang dagangannya digelar di trotoar di Turap Sungai Siak depan Rasa Q Cafe, hampir setiap sore hingga malam hari. Aktivitasnya di trotoar itu telah mengundang decak kagum orang banyak dan anak-anak vespa di Negeri Istana.

Apalagi melihat bagian depan vespanya terikat tanduk rusa hutan yang bercabang. Baju-baju yang dijual adalah kaos dan jaket ala anak vespa ditambah aksesoris berupa gelang, kalung, cincin, skraf, dan lain-lain.

Baca juga: Wagub Sumbar kunjungi Istana Siak, ini yang menarik baginya

Baca juga: Rakernas JKPI di Siak perjuangkan Sawahlunto masuk pariwisata unggulan nasional