Pedagang di Perawang naik pitam alat berat dan plang dipasang, diminta untuk pindah

id Perawang, pedagang perawang, siak, pedagang siak

Pedagang di Perawang naik pitam alat berat dan plang dipasang, diminta untuk pindah

Suasana di KM 4 Perawang ketika pedagang diminta pindah. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Pedagang bersama masyarakat di Kilometer 4 Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Siak naik pitam menolakkeras untuk dipindah ke Pasar Rakyat Tuah Raja di KM 7 Kampung Perawang Barat dari KawasanSegitiga milik perusahaan minyak dan gas Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu itu.

Ketua Perkumpulan Pedagang Kaki Lima (PPKL) Zulkarnain alias Ujang Kerok, Rabu, menyampaikan para pedagang tidak menolak untuk pindah namun meminta waktu hingga selesai Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

"Para pedagang ini tidak menolak pak, cuma kasihlah waktu untuk para pedagang ini hingga usai Lebaran nanti. Cuma itu saja permintaan pedagang pak," katanya.

Suasana pecah ketika sebuah alat berat tampak mulai bekerja memasang sebuah tiang untuk plang pemberitahuan perpindahan para pedagang ke pasar rakyat Tuah Raja. Bahkan pedagang menghentikan kendaraan yang melintas di depan pasar hingga berguling sembari memeluk tiang plang yang dipasang tersebut.

"Kami hanya masyarakat kecil pak, kami hanya mencari sesuap nasi. Kenapa kami tidak dibolehkan berdagang, di mana keadilan untuk kami,?" teriak pedagang.

Melihat kondisi keamanan mulai kurang kondusif, Kepala Kepolisian Sektor Tualang Kompol Faizal Ramzani bersama Camat Tualang Zalik langsung merangkul masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis. Terlihat Kompol Faizal merangkul pedagang dan menasehati para pedagang hingga suasana pun kembali kondusif.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu harap tenang, kita cari solusi bersama, sama-sama kita bermusyawarah agar mencapai mufakat," ungkap mantan Kasat Reskrim Polres Siak itu bersama Camat Tualang sembari merangkul pedagang.

Kegiatan pemasangan plang pemberitahuan pemindahan pedagang itu pun tampak dihentikan. Perwakilan BOB PT BSP bagian Pertanahan, Nofriandi mengatakan pihaknya akan menunda kembali penertiban pedagang tersebut hingga suasana kondusif.

"Menimbang kondisinya kurang kondusif, kita tunda dulu. Kita koordinasikan lagi dengan pemerintah dan aparat, agar para pedagang segera meninggalkan kawasan milik BOB PT BSP ini," ungkapnya.

Baca juga: PKL Parit 10 masih membandel, Satpol PP Inhil kembali turun tangan

Baca juga: Soal penertiban PKL, Asosiasi PKL berhadap ada solusi dari Bupati Inhil