Pekanbaru, (AntaraRiau) - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) melakukan perombakan pimpinan untuk wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Informasi yang dihimpun ANTARA di Pekanbaru, Sabtu, Kepala BP Migas Wilayah Sumbagut kini dipimpin oleh Muhammad Nurhuda, menggantikan pejabat sebelumnya Julius Wiratno.
"Saya harap kepemimpinan yang baru bisa meneruskan program-program yang telah dibangun di wilayah Sumbagut dalam menjalin komunikasi dengan seluruh pemangku kebijakan," kata Julius kepada ANTARA.
Untuk selanjutnya, Julius mengatakan dirinya akan menjabat sebagai Kepala Divisi Pemeliharaan Fasilitas Operasi BP Migas yang berkedudukan di Jakarta. Julius sebelumnya menjabat Kepala BP Migas Sumbagut sejak September 2011.
Muhammad Nurhuda mengatakan pihaknya akan terus intens dalam membuka komunikasi dan informasi kepada pemangku kebijakan. Hal tersebut, lanjutnya, sangat diperlukan untuk menghindari salah persepsi dari masyarakat terhadap industri migas yang selama ini dituding sangat tertutup dan tidak transparan.
"Perlu ada pemahaman bersama bahwa industri migas di Indonesia sangat terbuka, transparan dan sangat diawasi dengan ketat oleh pemerintah," ujar Nurhuda yang sebelumnya menjabat Kepala Kantor Penghubung BP Migas Wilayah Papua dan Maluku.
Selain itu, ia juga mengatakan BP Migas Sumbagut akan terus meningkatkan kerjasama dengan media massa dalam sosialisasi tentang seluk beluk industri migas.
BP Migas Sumbagut berperan dalam monitoring dan membantu kelancaran aktivitas kontraktor migas yang wilayahnya mencakup beberapa provinsi, diantaranya seperti Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam. Khusus di Riau, ada sembilan kontraktor kontrak kerjasama yang harus terus dipantung oleh BP Migas.
Mereka antara lain PT Chevron Pacific Indonesia, Badan Operasi Bersama PT BSP-Pertamina Hulu, Kondur Petroleum S.A, Kalila (Bentu-Kerinci Baru) Ltd, Unit Bisnis Pertamina Lirik, PT Medco E&P Indonesia Lirik, Petroselat Ltd, PT.Sumatera Persada Energi dan PT SPR Langgak.
