Berantas narkoba, Alfedri akan realisasikan BNNK di Siak

id BnNK siak, siak, alfedri,Pilkada siak

Berantas narkoba, Alfedri akan realisasikan BNNK di Siak

Alfedri ketika melakukan kampanye dialogis.(ANTARA/Bayu Agustus Adha)

Siak (ANTARA) - Calon Bupati Siak Alfedrimenyatakan akan merealisasikan adanya Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Siak untuk membasmi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di daerah setempat yang eskalasinya terus meningkat.

"Insya Allah akan ada BNNK sehingga Siak akan bersinar, bersih dari narkoba. Kita sudah siapkan lahan, kantor dan dana hibah untuk operasional awal," kata Calon Bupati Siak petahanayang berpasangan denganHusniMirza ini ketika kampanye dialogis di Kampung Kandis, Kecamatan Kandis, Jumat.

Dikatakannya, saat ini Badan Narkotika Kabupaten Siak sejak tahun 2017 sudah tidak ada lagi. Pihaknya ketika itu menjadi Kepala BNN saat menjadi Wakil Bupati Siak melakukan penyuluhan narkoba ke kampung-kampung dan sekolah.

Selanjutnya agar menjadi BNNK yang merupakan satuan kerja yang bisa menindak, ini sudah diusulkan tahun 2017. Namun belum terlaksana hingga sekarang, sementara BNK juga sudah tidak ada lagi.

Meski demikian pada tahun 2018 hingga 2020 pihaknya tetap melakukan penyuluhan bahaya narkoba, tapi melalui anggaran Dinas Kesehatan Siak. Untuk itu dia berharap tahun 2021 sudah ada titik terang adanya BNNK di Siak.

"Dengan adanya BNNK kita bisa mengatasi lebih baik karena kalau mengamalkan polisi saja di Siak hanya berjumlah 700. Sedangkan kasus narkoba ratusan tahun lalu," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa BNNK sudah diusulkan mulai 2017 dan sudah beberapa kali rapat di Pekanbaru. Namun sampai saat ini masih menunggu persetujuan Kementerian Pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

"Jika sudah ada BNNK maka bisa menindak, kepalanya bisa dari polisi atau sipil yang eselon III. Sekarang minimal kita hanya bisa mengingatkan melalui penyuluhan," imbuhnya lagi.

Saat ini di Riau yang sudah memiliki BNNK yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi, Kampar, dan Pelalawan. Sedangkan yang juga mengusulkan yakni Kota Dumai, Siak, dan Indragiri Hilir.