Kasus stunting di Rokan Hilir capai 506 anak

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara

Kasus stunting di Rokan Hilir capai 506 anak

Kabupaten Rohil menjadi lokasi stunting tahun 2020. (Frislidia/Antara)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP2KB-P3A), Kabupaten Rohil, Riau merekap sebanyak 506 kasus stunting di daerah itu.

"Jumlah ini tercata sebesar 22,5 persen dari entry atau lapiran data anak sebanyak 2.248 orang berasal dari 21 desa, dan 9 kecamatan," kata Kepala Dinas (BP2KB-P3A), Rohil Sri Rahayu, di Rohil, Rabu.

Ia mengatakan itu disela peningkatan kapasitas pengelola Proyek Prioritas Nasional tingkat Kabupaten Rokan Hilir, digelar 21-22 Oktober 2020 diikuti 35 peserta berasal dari Kader PLKB, PKK, Puskesmas, Kades, bidan desa yang memiliki kasus stunting.

Menurut dia, dari 506 kasus itu diantaranya tiga desa tertinggi yakni sebanyak 68 kasus di Desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, dan 68 kasus juga di Desa Bagan Senembahkota, Kecamatan Bagan Sinembah.

Berikutnya, katanya tercatat sebanyak 35 kasus stunting berasal dari Desa Sukajadi Kecanatan Pujut.

"Karena itu dengan diperolehnya anggaran penanggulangan stunting untuk Rohil tahun 2020 ini bisa mendukung kerjasama yang kuat dari berbagai dinas dan instansi terkait di Rohil khususnya dapat mempercepat upaya menurunkan stunting di daerah ini," katanya.

Selain itu juga perlu diperkuat kerjasama dengan PKK, Kader KB, PPKB dan Sub BPKBD untuk terus menggencarkan sosialisasi tentang penanganan stunting dan mereka paham bahwa upaya ini bisa dimulai dari awal perkawinan dan masa kehamilan.

Ia mengatakan, penyebab munculnya kasus stunting lebih akibat faktor rendahnya pengetahuan orang tua untuk, memberikan makanan bergizi pada anak mereka, kemiskinan, wawasan prilaku mengonsumsi makanan bergizi oleh ibu hamil dan ibu-ibu muda yang belum siap hamil .

"Perlu diperkuat kerjasama dengan Kemenag agar dapat memberikan pemahaman dalam nasehat perkawinan bagaimana ibu muda yang hamil memperoleh asupan gizi yang baik bagi janinnya," katanya

Pemateri dari BKKBN Provinsi Riau, yakni dr Alti Idah Anugerah menyatakan stunting bisa diturunkan ketika keluarga sudah menerapkan delapan fungsi keluarga, serta pembentukan BKB oleh masyarakat.

Keluarga juga harus mengoptimalkan pengasuhan pada 1000 hari pertama kehidupan anak melalui 6 langkah periode emas masa dimana 270 hari anak di dalam kandungan sampai 730 hari anak berusia 2 tahun.

Ia menjelaskan 6 upaya yang perlu dioptimalkan oleh keluarga untuk mencegah stunting yakni ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi, ibu hamil memeriksakan rutin kehamilan 4 x minimal selama periode kehamilan, stimulasi janin dalam kandungan, inisiasi menyusui dini dan berikan ASI ekslusif pada bayi berumur 6 bulan dan bayi usia 6 -24 bulan diberi makanan pendamping ASI, serta pengasuhan anak sesuai dengan usianya melalui bina keluarga balita. **3**