Pemerintah berencana lakukan vaksinasi COVID-19 pada 160 juta orang penduduk

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, vaksinasi

Pemerintah berencana lakukan vaksinasi COVID-19 pada 160 juta orang penduduk

Arsip Foto. Tim medis melakukan simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Abiansemal I, Badung, Bali, Selasa (6/10/2020). . (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah berencana melakukan vaksinasi pada 160 juta penduduk guna mencapai kekebalan kelompok terhadap virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Kalau menginginkan kekebalan komunitas, herd immunity, maka vaksinasi tidak perlu 100 persen, cukup di kisaran 70 persen sudah bisa mencapai kekebalan kelompok," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Senin.

Baca juga: Depok di Jawa Barat ingin jadi wilayah sasaran vaksinasi COVID-19 tahap pertama

Dengan sasaran vaksinasi pada kisaran 70 persen penduduk, ada sekitar 160 juta orang yang harus mendapatkan vaksin COVID-19. Apabila setiap orang membutuhkan dua dosis vaksin maka pemerintah harus menyediakan 320 juta dosis vaksin COVID-19 untuk mengupayakan kekebalan kelompok.

Achmad Yurianto menerangkan, vaksinasi akan dilakukan pada penduduk dengan rentang usia 18 hingga 59 tahun karena berdasarkan hasil uji klinis fase tiga yang dilakukan oleh produsen vaksin Sinofac, Sinofarm, Cansino, dan Astra Zenneca vaksinasi COVID-19 pada penduduk berusia 18 sampai 59 tahun terbukti aman dan bermanfaat.

Pemerintah memesan vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi Sinovac, Sinofarm, dan Cansino dari China serta Astra Zenneca dari Inggris untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Achmad Yurianto menambahkan, vaksinasi juga hanya akan dilakukan pada penduduk yang tidak memiliki penyakit penyerta.

Pemerintah berencana melakukan vaksinasi COVID-19 pertama pada akhir November terhadap 9,1 juta orang dengan menggunakan vaksin dari Sinovac, Sinofarm, dan Cansino.

Achmad Yurianto menjelaskan, kelompok pertama yang akan divaksinasi adalah tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 dan tenaga laboratorium yang terlibat langsung dalam pemeriksaan spesimen.

Kelompok kedua yang menjadi target vaksinasi, ia melanjutkan, adalah petugas yang bekerja di fasilitas pelayanan publik seperti di bandara, stasiun, dan puskesmas serta aparat TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja yang menjalankan tugas penegakan protokol kesehatan.

Di samping mengadakan vaksin melalui pembelian dari beberapa perusahaan di luar negeri, pemerintah Indonesia berusaha mencapai kemandirian dalam pengadaan vaksin COVID-19 dengan mengembangkan Vaksin Merah Putih, yang ditargetkan selesai diteliti pada kuartal empat 2021 dan bisa diproduksi pada 2022.

Pewarta: Aditya Ramadhan