Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Anggota Komisi III DPR RI (bidang Hukum dan HAM) Bambang Soesatyo mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi agar jangan menyia-nyiakan dukungan moral rakyat.
"Karenanya, jangan pernah takut menghadapi kekuatan yang berupaya melemahkan KPK. Sebab, publik solid mendukung KPK," KATA kepada ANTARA Pekanbaru, Senin.
Mengingat besarnya dukungan moral rakyat, Bambang Soesatyo meminta agar kasus korupsi berskala besar yang merugikan negara dan rakyat segera digarap serta dituntaskan.
"Para pimpinan baru KPK perlu menyadari bahwa dukungan rakyat bulat, solid dan sudah dinyatakan dengan tegas serta terbuka oleh para tokoh lintas agama pada hari Rabu (11/1) lalu dengan mendatangi Gedung KPK," ujarnya.
Dikatakannya, pernyataan dan nasihat para tokoh agama merupakan aspirasi umat beragama di Indonesia.
"Sebagaimana dirinci para tokoh agama, rakyat mendesak KPK bersegera dan bergerak afektif menuntaskan kasus-kasua yang merugikan negara, seperti skandal Bank Century, cek pelawat Bank Indonesia, kasus Wisma Atlet dan proyek Hambalang," katanya.
Ia menambahkan, inisiatif para tokoh lintas agama mendatangi dan menyuarakan aspirasi umat di Gedung KPK, membuktikan mereka tidak takut "diserang" oleh siapapun, termasuk "serangan" dari alat-alat penguasa.
"Seperti diketahui, para tokoh lintas agama menyuarakan aspirasi umat di KPK tak lama setelah para politisi yang kritis dalam menyikapi skandal Bank Century didiskreditkan oleh sejumlah kader Partai Demokrat (PD), dengan menghembuskan polemik ikan salmon," ungkapnya.
Bambang Soesatyo mengatakan, kalau para tokoh lintas agama saja berani menghadapi kemungkinan didiskreditkan, mengapa KPK harus takut?
"Keberanian para tokoh lintas agama tak hanya patut dicontoh, tetapi harus dimaknai sebagai kekuatan moral rakyat bagi KPK dalam memerangi korupsi di negara ini," ujarnya.
Para politisi yang sebelumnya didiskreditkan kader PD pun, menurutnya, tak pernah bergerak mundur, sebagaimana tecermin dari inisiatif Tim Pengawas (Timwas) Kasus Bank Century DPR RI menyerahkan tumpukan dokumen tentang kasus tersebut.
"Termasuk menyerahkan surat-surat Sri Mulyani kepada Presiden Yudhoyono ke KPK pada hari Kamis (12/1) lalu," kata Bambang Soesatyo.
Berita Lainnya
KPK: Riau Menjadi Contoh Buruk Kasus Korupsi, Jangan Tejadi Lagi
17 March 2016 17:09 WIB
Presiden : Jangan Kriminalisasi KPK Dan Polri
25 January 2015 22:09 WIB
Irman Gusman : Institusi KPK-Polri Jangan Dipolitisasi
24 January 2015 1:15 WIB
KPK Jangan Tebang Pilih Dalam Kasus Kehutanan Riau
11 February 2010 14:58 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB