China-AS diskusikan kemitraan bidang militer di Laut China Selatan

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara,china-AS

China-AS diskusikan kemitraan bidang militer di Laut China Selatan

15 pesawat tempur dari kapal induk China Liaoning mengadakan latihan di sebuah wilayah di Laut China Selatan, Senin (2/1/2017). Foto diambil tanggal 2 Januari 2017. (REUTERS/Mo Xiaoliang)

Jakarta (ANTARA) - China dan Amerika Serikat mendiskusikan kemitraan kedua negara dalam bidang militer di tengah situasi di Laut China Selatan (LCS) dan Selat Taiwan memanas.

Dewan Pemerintahan China sekaligus Kementerian Pertahanan Nasional Jenderal Wei Fenghe melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menhan AS Mark Esper.

Baca juga: Menteri Pertahanan Amerika sampaikan keprihatinan atas aktivitas China di LCS

Kedua belah bertukar pandangan mengenai kerja sama militer pada masa-masa yang akan datang, demikian laman berita resmi militer China yang dipantau ANTARA, Sabtu.

Wei menekankan posisi China pada berbagai isu, seperti di LCS, Selat Taiwan, stigmatisasi China oleh AS.

Oleh sebab itu, jenderal bintang tiga tersebut mendesak AS untuk menghentikan tindakan yang berpotensi merugikan hubungan kedua belah pihak, meningkatkan pengendalian risiko maritim, dan mencegah tindakan berbahaya yang dapat membuat situasi makin memburuk demi terpeliharanya perdamaian di kawasan.

Esper seperti dikutip laman berita itu mengatakan bahwa di tengah memanasnya hubungan China-AS, kedua belah pihak harus tetap menjaga mekanisme dialog dan konsultasi, mengelola dan mengendalikan krisis, menghindari kesalahpahaman, dan mengurangi risiko keamanan.

China dan AS saling bermanuver di kawasan perairan LCS dengan mengerahkan kekuatan militernya masing-masing.

Demikian pula dengan di Selat Taiwan. Kedua negara tersebut saling berebut pengaruh di kepulauan.

Belum lama ini, militer China terlibat dalam latihan tahunan militer Taiwan Huan Kong. China tidak mau kalah, mengerahkan kekuatan pasukan udara dan laut, terutama di wilayah perairan utara Taiwan.

Baca juga: Vaksin COVID-19 diperkirakan mulai tersedia di China akhir Oktober 2020

Baca juga: Ledakan di pabrik kimia China akibatkan empat orang hilang, lima luka


Pewarta : M. Irfan Ilmie