Nasib Samda di ujung tanduk, dua kali terancam di-PAW partai

id Pilkada Bengkalis,pks, hendry munif, sumda

Nasib Samda di ujung tanduk,  dua kali terancam di-PAW partai

Anggota DPRD Bengkalis Samsu Dalimunte (Samda). (ANTARA/HO-DPRD)

Bengkalis (ANTARA) - Nasib anggota DPRD Bengkalis dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Samsu Dalimunte(Samda) di ujung tanduk. Ia terancam bakal menerima sanksi Pergantian Antar Waktu (PAW) dari partai karena maju sebagai kontestan di Pilkada Bengkalis 2020 berpasangan dengan Indra Gunawan Eet yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Riau.

Dua periode duduk sebagai anggota DPRD Bengkalis, Samda sebelum pindah ke PKS juga pernah di-PAW oleh Partai Golkar sebagai wakil rakyat periode 2014-2019 yang saat itu dijabat oleh Indra Gunawan sebagai Ketua DPD partai berlambang pohon beringin tersebut.

Ketua DPW PKS Riau Hendry Munif ketika dihubungi Antara, Sabtu (18/7), mengatakan sanksi PAW yang diambil partai kepada Samda karena melanggar AD/ART dan tidak mendapat restu maju di Pilkada Bengkalis. Selain itu, ia bukan seorang kader melainkan anggota DPRD Bengkalis dari PKS.

"Samda bukan kader PKS, untuk menjadi seorang kader harus mengikuti program pembinaan, sementara beliau belum pernah mengikuti program kaderisasi tersebut. Bahkan ia maju sebagai di Pilkada Bengkalis tidak pernah menginformasikan ke partai. Dan itu merupakan sebuah pelanggaran, " kata Hendry Munif.

Untuk proses PAW, kata Hendry, sudah dilakukan pembahasan dan tahapannya dari tingkat DPD di Kabupaten ke DPW PKS Riau. Apabila Samdadinilai tetap melakukan pelanggaran proses akan diajukan ke DPP.

"Kami melihat dulu proses ke depannya karena masih ada tahapan yang harus kita lalui dan sudah meminta DPD untuk memanggil Samda, paling tidak mengingatkan kepada yang bersangkutan terkait persoalan tersebut," katanya.

Ketika ditanya terkait keberhasilan Samda meraih satu kursi di DPRD Bengkalis yang sebelumnya juga pernah diraih di Partai Golkar, Hendry mengungkap bahwa saat ini PKS semakin hari sudah dicintai oleh masyarakat.

"Tambahan satu kursi di DPRD Bengkalis bisa saja dari figur yang bersangkutan dan juga nama besar partai. Dan kedua faktor ini akan kita buktikan ke depannya," kata Hendry mengakhiri.