Upaya memutus mata rantai tengkulak petani

id Pekanbaru, Riau

Upaya memutus mata rantai tengkulak petani

Peluncuran program Jaga Kampung Polda Riau. (HO Japfa)

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi meluncurkan program Gerakan Jaga Kampung. Program itu diadopsi dari Kampung Tangguh Nusantara yang diresmikan Kapolri Inspektur Jenderal Polisi Idham Aziz dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Program Gerakan Jaga Kampung bertujuan untuk menguatkan para petani sehingga terwujud program ketahanan pangan di saat pandemi," kata Agung di Pekanbaru, Selasa.

Selain itu, melalui program tersebut ia juga mengatakan jika Polda Riau berusaha memutus mata rantai tengkulak yang selama ini kerap melemahkan para petani. Untuk itu, ia mengatakan turut menggandeng perusahaan swasta produsen makanan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk melalui anak usahanya PT Indojaya Agrinusa.

Hingga kini, total luas lahan pertanian yang dibuka melalui program itu mencapai 200 hektare yang terbentang di 12 kabupaten dan kota di Riau. Program itu dilaksanakan dengan menggandeng para kelompok tani dengan komoditas utama jagung.

Head of Feed Operation Unit Medan dan Padang PT Indojaya Agrinusa Anwar Tandiono mengatakan pihaknya mendukung penuh program Jaga Kampung dengan menampung dan membeli hasil tani para petani dengan harga pasar.

"Kami akan membeli hasil panen jagung sesuai dengan spesifikasi perusahaan dan harga pasar saat itu. Kami berharap, dengan adanya program Gerakan Jaga Kampung Polda Riau, Kampung Tangguh Nusantara dapat memberikan manfaat yang luas, terutama bagi masyarakat agar dapat mandiri dalam berkembang di berbagai sektor, khususnya di bidang pertanian, karena saat ini pertanian Indonesia sudah sangatlah maju dan modern dengan berbagai teknologi yang digunakan,” jelas dia.